TEMPO.CO, Jakarta - Tim dokter forensik membeberkan urutan kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara, Asri M. Pralebda, mengatakan Rudyanto Gunawan selaku kepala keluarga adalah yang pertama meregang nyawa. Istri Rudyanto, Renny Margaretha Gunawan, tewas kedua.
"Kemudian Bapak Budyanto (ipar Rudyanto) dan yang terakhir adalah Dian (anak Rudyanto dan Margaretha)," katanya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat, 9 Desember 2022.
Asri menjelaskan kematian pada Rudyanto akibat penyakit pada saluran pencernaan. Sementara Renny Margaretha Gunawan diduga mengidap kanker payudara karena ditemukan punya zat tamoxifen yang merupakan obat kanker pada jasadnya.
Baca juga: Eks Ketua RT Ungkap Panggilan Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Anak Tan Giok Tjin
"Sebab kematian yang pasti Pak Budyanto adalah serangan jantung. Untuk sebab kematian dari Dian merupakan gangguan pernapasan yang disertai dengan penyakit pernapasan yang kronik," tuturnya.
Hasil autopsi juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka pada semua jenazah. Kandungan karbohidrat pada feses milik Dian Febbyana Apsari Dewi dan Budyanto Gunawan mematahkan asumsi mereka mati kelaparan.
Kronologi Penemuan Jenazah
Sebagaimana diketahui, mereka yang meninggal di dalam rumah adalah Rudyanto Gunawan, 71 tahun; Renny Margaretha Gunawan, 68 tahun; Dian Febbyana Apsari Dewi, 42 tahun; dan Budyanto Gunawan, 68 tahun.
Rudyanto dan Renny merupakan pasangan suami istri, Dian adalah anak dari mereka. Sedangkan Budyanto merupakan adik dari Rudyanto.
Jasad mereka dievakuasi pada Kamis malam, 10 November 2022 dari rumahnya di Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension. Keadaan tubuh mereka sudah membusuk dan dalam posisi yang berbeda-beda.
Budyanto ditemukan tergeletak di ruang tamu, Dian dan Renny berada di atas kasur kamar depan. Sedangkan Rudyanto berada di kasur kamar belakang.
Hasil autopsi sementara saat itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Isi lambung mereka juga tidak ditemukan sisa makanan.
Namun, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan gunungan sampah. Ada bekas bungkus makanan dan sisa makanan dari sampah yang tidak dibuang keluar tersebut.
Mereka diketahui pindah rumah dari wilayah Gunung Sahari, Jakarta Pusat pada 1997. Perpindahan mereka setelah ayah dan ibu dari Rudyanto dan Budyanto meninggal.
Mantan Ketua RT07 Gunung Sahari, Muhammad Mundji, mengatakan mereka memang jarang bersosialisasi. "Dia (Rudyanto) tidak ada sosialisasi terhadap tetangga. Kalau istrinya (Renny) namanya dagang, ada. Setelah dagang, ke kamar," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Senin, 5 Desember 2022.
Barang bukti yang disita polisi dalam kasus ini adalah dua unit ponsel, buku-buku lintas agama, dan buku catatan. Lalu ada kemenyan, gulungan kain mantra warna putih, beserta barang-barang lainnya.
Kasus ini berawal dari warga Perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat yang mencium bau tidak sedap dari rumah korban. Warga kemudian melapor pada Polsek Kalideres karena aroma tersebut pukul Kamis, 10 November 2022. Kondisi rumah dalam keadaan terkunci saat warga menelusuri asal bau busuk itu.
Polisi lalu membongkar paksa pagar besi dan pintu kayu di ruma tersebut dan menemukan empat jenazah di tiga titik yang berbeda.
Hasil autopsi menunjukan tidak ada tanda kekerasan pada jasad satu keluarga di Kalideres ini.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres: Apa Itu Patologi Anatomi dalam Ranah Forensik
Catatan redaksi: Berita ini mengalami perubahan judul. Sebelumnya tertulis "Urutan Kematian Satu Keluarga di Kalideres: Rudyanto Pertama, Budyanto Terakhir", yang benar adalah korban atas nama Dian yang wafat paling akhir. Kami mohon maaf atas kesalahan ini