TEMPO.CO, Jakarta - Tebet Eco Park di Jakarta Selatan ditutupi pagar yang mengelilingi area taman tersebut. Pagar yang dibangun, sebagian sudah berdiri kokoh. Namun, disekelilingnya masih ditutupi dengan seng-seng proyek.
Pantauan Tempo di lokasi taman, sejumlah spanduk pemberitahuan pembangunan pagar tersebut dipasang di area taman selatan. Sebagian taman sudah di pasangi pagar, namun pagar tersebut belum mengeliling seluruh kawasan taman. Pagar yang sudah terbangun baru berada di area taman selatan.
Sejumlah petugas Dinas Perhubungan pun terlihat berada didepan pintu masuk utama Taman tersebut.
Walaupun pagar sudah berdiri disebagian sisi taman, akan tetapi, seng-seng proyek yang berjajar masih belum di buka. Salah satu petugas Tebet Eco Park ini mengatakan seng-seng akan di buka ketika semua pagar sudah jadi total.
“Seng-seng ini diambil nanti kalau pagarnya semua sudah jadi, seng ini juga dibuat untuk menjaga tanaman biar enggak diinjek pengunjung,” kata Mukhtar petugas Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 November 22.
Salah satu pengujung, Upi (58) mengatakan dibangunnya pagar tersebut membuat taman terkesan lebih rapih dan bagus. “Saya setuju dipakein pagar, kesannya jadi lebih rapih kan ya, terus bagus juga dilihatnya,” ujarnya saat ditemui di area taman.
Tebet Eco Park dikonsep taman tanpa pagar
Semula, Tebet Eco Park dibangun dengan konsep tanpa pagar. Seperti dikutip dari laman DPRD DKI, 4 April 2022, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzy Marsitawati menjelaskan untuk Tebet Eco Park memang sengaja tidak diberikan pagar dengan harapan warga Jakarta bisa mengawasi taman selama 24 jam dan merasakan memilikinya.
“Memang sengaja kita buka supaya masyarakat bisa mengawasi. Agar masyarakat tahu apa saja yang terjadi didalam taman. Tidak ada jam operasional karena konsepnya dibuka 24 jam,” ucapnya kala itu dalam rapat bersama Komisi D DPRD DKI.
Anies Baswedan jadikan Tebet Eco Park sebagai ruang publik
Tebet Eco Park diresmikan Gubernur DKI Anies Baswedan pada 23 April 2022 lalu. Taman ini merupakan revitalisasi dari Taman Tebet. Nama Eco Park dihadirkan untuk memunculkan keindahan alami melalui pemulihan ekosistem dan ruang terbuka hijau dan biru, dengan fasilitas taman yang bisa mengakomodasi aktivitas warga.
Tebet Eco Park, menurut Anies, lebih dari sekadar membangun tempat interaksi. "Ini harus menjadi tempat mengirim pesan kepada penghuni kawasan urban, bahwa kawasan urban yang dulu diasosiasikan beton pencakar langit atau beton yang mencengkeram bumi, di tempat ini diubah menjadi tempat kehijauan dan kebiruan bersatu,” kata Anies Baswedan dalam pidato peresmian, Sabtu, 23 April 2022.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, mengatakan Tebet Eco Park menjadi mode ideal pembangunan taman di ibu kota. Seiring pertumbuhan kota yang pesat, kehadiran taman semakin dibutuhkan oleh warga sebagai tempat interaksi antarwarga atau warga dengan alam.
“Keberadaan Tebet Eco Park menawarkan ruang publik yang aman, nyaman, dan setara bagi warga tanpa dikenakan biaya, sekaligus agar warga bisa mengapresiasi keindahan alam terbuka di tengah kota,” kata Suzi saat acara peresmian.
Konsep eco park Tebet Eco Park
Konsep eco park di taman ini terlihat dalam pengaplikasian vegetasi dan tanggul alami, serta teknik soil bioengineering di saluran air yang ada di dalam taman. Selain membantu meningkatkan kapasitas tampungan air hujan, pendekatan yang dilakukan pada Tebet Eco Park menyelaraskan saluran air dan taman yang dilaluinya sebagai satu kesatuan ekosistem alami.
Rindu akan ruang terbuka hijau, membuat minat warga berkunjung ke Tebet Eco Park membeludak. Akibatnya, terjadi kesemwarutan, baik di dalam taman maupun di luar taman, di lingkungan sekitar Tebet Eco Park.
Tebet Eco Park sempat ditutup sementara
Tingginya tingkat kunjungan warga memunculkan parkir liar dan pedagang dadakan berjualan di luar lingkungan taman. Kondisi ini memunculkan protes warga sekitar. Akhirnya Tebet Eco Park ditutup untuk sementara waktu pada Juni 2022.
Tebet Eco Park kembali dibuka pada 15 Agustus 2022. Sistem kunjungan pun dilakukan secara online. Hanya yang sudah daftar online saja yang bisa masuk ke taman tersebut. Untuk diketahui kapasitas kunjungan Tebet Eco Park maksimal 10 ribu orang.
Kini setelah dilakukan penataan ulang dan mengubah sistem pendaftarn pengunjung, Pemprov DKI memilih untuk memagari Tebet Eco Park.
ALIYYU MEDYATI
Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Tebet Eco Park, Taman untuk Semua Warga Kota