TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai buruknya komunikasi publik Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono. Sebab, wacana pembuatan slogan baru Jakarta menuai pro dan kontra.
"Ini kan pertanda komunikasi tidak baik. Kalau komunikasi baik, enggak mungkin orang lain protes," kata dia, Selasa, 13 Desember 2022.
Heru sebelumnya menginginkan slogan 'Jakarta Kota Kolaborasi' diganti menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia. Slogan dengan kata kolaborasi itu dicetuskan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Dulu Anies membentuk sebuah branding kota bernama PlusJakarta atau +Jakarta dengan slogan 'Jakarta Kota Kolaborasi'. Identitas kota ini termaktub dalam Peraturan Gubernur DKI Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penjenamaan Kota Jakarta.
Gembong menyebut, ke depannya komunikasi publik Heru perlu diperbaiki agar kebijakannya tidak menimbulkan polemik. Menurut dia, sebenarnya ada sisi positif dan negatif dari rencana perubahan slogan Jakarta.
Akan tetapi, slogan baru Jakarta bisa dicap negatif imbas dari buruknya komunikasi Kepala Sekretariat Presiden itu. "Tujuannya bagus tapi karena komunikasinya lemah, maka jadinya tidak bagus, sederhana toh," ujar anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI ini.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta Raides Aryanto menyampaikan slogan baru adalah bentuk dukungan Jakarta atas rencana pemindahan Ibu Kota Negara alias IKN ke Kalimantan Timur.
"Slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’ yang disandingkan dengan logo resmi Pemprov DKI Jakarta merupakan perwujudan atas dukungan Jakarta pada Ibu Kota Indonesia di masa depan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 12 Desember 2022.
Pro dan kontra penggantian slogan Jakarta kemudian datang dari sejumlah politikus. Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Karyatin Subiantoro berpendapat keinginan Heru mengubah slogan Jakarta bukanlah hal prinsip.
Kritikan lain juga datang dari politikus PKS, Muhammad Iqbal. Juru bicara PKS ini menganggap Heru terkesan ingin menghapus jejak Anies Baswedan di Jakarta dengan mengganti slogan. Iqbal meminta Heru untuk fokus saja mengerjakan hal substansial.
"DKI Jakarta yang saat ini sudah tampak indah dan tertata, dia tinggal meneruskan apa yang sudah dilakukan sebelumnya, jangan membuat kegaduhan," papar Iqbal dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Namun, politikus PSI dan PDIP menyambut baik slogan baru Jakarta yang digagas Heru Budi.
Baca juga: Heru Budi Mau Slogan Baru Jakarta, PDIP: Lumrah Setiap Berganti Pemimpin
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.