TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Greenpeace Indonesia dan Resilience Development Initiative melakukan penelitian mengenai target nol emisi karbon di Jakarta pada 2050.
Direktur Resilience Development Initiative, Elisabeth Rianawati, menyatakan emisi di Jakarta akan sulit untuk mencapai nol persen. Hasil penelitian mereka menunjukkan emisi dari sektor transportasi saja diperkirakan tetap ada sekitar 2 juta ton CO2 pada 2050.
“Hal ambisius ini bisa dicapai jika seluruh kendaraan di Jakarta sudah dielektrifikasi,” kata Elisabeth dalam diskusi Jakarta Feature Mobility di Goethe-Institut Indonesien, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Desember 2022.
Baca juga: Ingin Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca hingga 30 Persen, Anies: Target Ambisius
Selain elektrifikasi kendaraan, Elisabeth menuturkan harus ada pengurangan kendaraan pribadi hingga 4,4 juta unit dan seluruh sumber listrik sudah menggunakan energi terbarukan.
Menanggapi hal itu, Kepal Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yayat Sudrajat menjelaskan pemerintah DKI sudah mengubah pola pikir dari yang berorientasi kendaraan pribadi atau Car Oriented Development (COD) menjadi mempromosikan angkutan umum massal atau Transit Oriented Development (TOD).
Yayat menjelaskan dalam konsep TOD, pola pembangunan transportasi itu didasari oleh pergerakan bukan kendaraan.
Oleh sebab itu, kata Yayat, pemerintah telah membuat empat skala prioritas penanganan transportasi di DKI Jakarta, yang meliputi:
- Mengedepankan pejalan kaki dan pesepeda.
- Mengedepankan kendaraan angkutan umum.
- Mengedepankan kendaraan ramah lingkungan.
- Mengedepankan kendaraan pribadi.
"Kendaraan pribadi ini kita atur bukan terhadap kepemilikan kendaraannya tetapi diatur terhadap pola pergerakannya," ucap Yayat.
Dia menyebutkan pemerintah telah memiliki teori push and pull untuk mengendalikan lalu lintas di Jakarta. Ia mencontohkan pemerintah menerapkan pembatasan pergerakan seperti aturan ganjil-genap, tarif parkir yang tinggi dan di sisi lain menyediakan angkutan umum massal. "Dan pull-nya di mana daya tariknya pemerintah sudah punya moda transportasi ada MRT, LRT, Kereta Api," tutur dia.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan target mengurangi emisi karbon sebesar 30 persen di 2030. Selain itu, Ibu Kota menargetkan mencapai net zero emission di 2050.
Meskipun masih ada waktu tinggal 28 tahun untuk mencapai fase itu, Anies melanjutkan, Pemprov DKI sudah mengerjakan langkah-langkah dini, salah satunya dengan melakukan konversi atas kendaraan umum menggunakan listrik.
Baca juga: Anies Baswedan ke Inggris Jajaki MRT dan Mimpi Nol Emisi Karbon