TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Utara menyatakan keberadaan Jakarta International Stadium (JIS) membantu menyingkirkan penyalahgunaan narkotika dari kawasan pinggir rel Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Saya rasa solusi yang paling tepat adalah membangun infrastruktur wilayah sehingga bergeserlah semua (penyalahgunaan narkotika) tidak di situ lagi. Contohnya di Kampung Bayam, ya, kan, yang ada sekarang diganti dengan adanya JIS, kan, meskipun masih ada pro dan kontra juga tantangan," kata Novi selaku Subkoordinator Seksi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) di Jakarta Utara, Rabu, 21 Desember 2022 dikutip dari Antara.
Novi mengatakan kawasan pinggir rel Kelurahan Papanggo, termasuk Kampung Bayam, pernah menjadi sasaran operasi razia BNNK Jakarta Utara sebelum adanya JIS. Namun, dengan adanya bangunan baru dan infrastruktur lainnya di sana, sasarannya menjadi bergeser ke wilayah lain.
"Ada dulu kami razia dari kampung Bahari sampai ke Kampung Bayam itu semua, di pinggir rel itu, kan, banyak banget, karena kami cek tes urine di sana itu banyak yang pakai. Sekarang sudah tidak lagi, sudah pindah," kata Novi.
Novi menilai kepadatan penduduk Kampung Bayam dan Kampung Bahari terjadi karena bangunan kafe dan rumah kos-kosan membebaskan pendatang tinggal di sana tanpa melapor 1x24 jam ke RW, lurah, dan sebagainya. Meski instansi terkait sebenarnya sudah mengatur agar pendatang wajib melapor.
Aturan itu sulit dipatuhi penduduk di sana, karena menurut Novi, kesadaran tentang infrastruktur rumah sehat belum memadai.
Sehingga penduduk menjadi kurang peduli terhadap pendatang yang benar-benar akan bekerja dan mana yang niatnya berbeda. Tentunya ini berpotensi mengganggu lingkungan pertumbuhan anak-anak.
31 Kelurahan dan 34 Kawasan di Jakarta Utara Rawan Ulah Pengedar Narkoba
Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Utara mengungkapkan, 34 kawasan dan 31 kelurahan di wilayah tersebut rawan ulah pengedar narkoba sehingga harus menjadi perhatian serius semua pihak.
"Jadi Jakarta Utara ada 31 kelurahan dan 34 wilayah yang rawan narkoba," kata Kepala BNN Kota Jakarta Utara AKBP Bambang Yudistira saat menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 9 September 2022.
Jakarta Utara merupakan wilayah di pesisir DKI Jakarta. Di Pelabuhan Tanjung Priok, tercatat sekitar 600 Anak Buah Kapal (ABK) luar negeri yang bersandar setiap harinya.
Bambang mengingatkan, masih cukup besar potensinya narkoba masuk dari jalur laut di Jakarta Utara karena sifat dari kejahatan narkotika ini lintas negara. Artinya, tidak mengenal batas-batas negara.
Menurut Bambang, penyalahgunaan narkoba di Indonesia dalam setahun terakhir mengintai penduduk usia 15-64 tahun dengan angka prevalensi penyalahgunaan sebesar 1,95 persen. Artinya, 195 dari 10.000 penduduk usia 15-64 tahun pernah menyalahgunakan narkoba.
Data tahun 2021 itu menunjukkan walau pegawai sudah mendekati usia pensiun (65 tahun), kemungkinan untuk menjadi pecandu narkoba masih ada. "Apalagi pegawai yang nakalnya terlambat," kata Bambang.
Hal itu menyebabkan pintu masuk narkoba sangat banyak, apalagi jika ada iming-iming ekonomi. Untuk memutus peredarannya memerlukan komitmen yang kuat lintas instansi yang berwenang dalam melakukan pengawasan.
"Bayangkan 1 kilo sabu yang sampai ke penyalahguna terakhir (end user) harganya bisa sampai Rp1,5 miliar. 1 gram antara Rp1,3 juta sampai Rp1,5 juta," katanya.
Apalagi kalau ada kegiatan operasi, barang ditahan, lalu berkurang. "Tentu ada hukum ekonomi ya, semakin langka semakin mahal," kata Bambang.
"Jadi narkoba seperti itu, ada peminatnya, ada yang mencari, ada yang mencari untung. Ini luar biasa membutuhkan komitmen," kata Bambang.
Tekanan pekerjaan, tingginya biaya hidup dan berbagai tekanan lain di perkotaan terkadang membuat orang menjadi tegang, hingga berpotensi melarikan ketegangan itu ke narkoba.
Peredaran narkoba saat ini masih paling banyak memakai jalur laut. "Di Jakarta Utara, ada 34 kawasan yang harus diantisipasi BNN karena menjadi daerah rawan peredaran narkoba," katanya.
Baca juga: BNN Jaksel Jamin Layanan Rehabilitasi Narkoba Diberikan Secara Gratis