TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai posisi Sekretaris Daerah atau Sekda DKI sebaiknya diprioritaskan bagi putra asli Betawi. Alasannya, pewaris asli DKI Jakarta adalah orang Betawi.
“Bukan harus tapi diprioritaskan orang Betawi, kan terkait kearifan lokal,” kata dia saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 27 Desember 2022.
Sekda DKI sebelumnya, yaitu Marullah Matali adalah putra asli Betawi. Begitu pula pendahulunya, Saefullah.
Namun Mujiyono mengatakan, DPRD DKI tidak dilibatkan dalam pemilihan Sekda DKI. “Kalau Sekda, nggak dong, kalau Wali Kota baru fit and proper test-nya di komisi A,” ujarnya.
Mujiyono mengatakan pemilihan Sekda DKI berada di tangan Presiden. “Sekda itu, kan perwakilan pemerintah pusat di daerah dan yang punya kewenangan lebih dominan kepada Presiden.
Meski tak memiliki kewenangan untuk memilih Sekda DKI, Mujiyono mengatakan sosok yang layak mengisi posisi Sekda DKI adalah PNS yang memiliki gaya komunikasi baik, cakap dalam pengurusan teritorial, serta mampu berkomunikasi dengan baik antara legislatif dan eksekutif.
Ketika ditanya nama pejabat DKI yang cocok sebagai Sekda, Mujiyono hanya tersenyum.
Pendaftaran untuk mengisi jabatan Sekretaris Daerah atau Sekda DKI pengganti Marullah Matali resmi dibuka oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta pada 21 Desember. Dilansir dari situs resmi BKD DKI, www.seleksiterbuka.jakartago.id., pendaftaran tersebut ditutup pada 27 Desember 2022.
Baca juga: Anggota Fraksi PKB Minta DPRD Dilibatkan dalam Pengajuan Nama Calon Sekda DKI