TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyatakan tidak mau terburu-buru dalam menetapkan tersangka dalam kasus mutilasi di Bekasi.
Meski sejumlah petunjuk sementara telah diperoleh diperoleh polisi, penyidik, menurut Hengki belum mengambil kesimpulan final atas kasus penemuan mayat yang sudah dimutilasi di sebuah kos-kosan di Tambun, Bekasi, Kamis, 29 Desember 2022 lalu itu.
Karena itu, menurut Hengki, polisi juga belum bisa menentukan identitas korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam dua boks kontainer itu, meski terdapat kartu identitas di dekat jasad yang ditemukan itu.
"Artinya kita tidak boleh gegabah bahwa korbannya pasti si A berdasarkan alat bukti yang ketemu di kos-kosan, ketemu identitas yang diduga korban," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Sabtu, 31 Desember 2022.
Hengki menambahkan, penyidik akan berkerja sama dengan laboratorium dan kedokteran forensik untuk memastikan dentitas korban mutilasi. Melalui kedokteran forensik, akan bisa diketahui DNA korban.
"Apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada di TKP seorang wanita," ujarnya. Saat ini, kata Hengki, penyidik masih menunggu hasil dari laboratorium dan kedokteran forensik.
Pengungkapan kasus mutilasi akan terapkan pengusutan seperti di kasus Kalideres
Menurut Hengki, pengusutan penemuan jasad mutilasi ini akan dikerjakan dengan metode sciencetifik crime investigation. Metode ini, juga telah diterapkan dalam pengungkapakn kasus kematian satu keluarga di Kalideres beberapa waktu lalu.
"Ini sama halnya seperti kasus Kalideres, kita kedepankan sciencetifik crime investigation," kata dia.
Hengki menjelaskan pengusutan kasus mutilasi di kamar kos-kosan ini tidak bisa terpaku dengan pengakuan teduga pelaku dan harus bener-benar berdasarkan alat bukti. Oleh karena itu, kata dia, penyidik masih melakukan pendalaman.
"Sehingga nanti kita bisa tentukan apa motifnya, siapa tersangka, siapa korbannya. Apakah hanya ini korbannya dan sebagainya," ucapnya.
Awal mula penemuan jasad mutilasi di kamar kos-kosan di Bekasi
Penemuan jasad mutilasi ini bermula masuknya laporan orang hilang dari masyarakat. Dari laporan itu, polisi melacak keberadaan orang yang dinyatakan hilang tersebut.
"Awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat tentang ada seorang laki-laki yang hilang. Kami menurunkan tim Resmob untuk menyelidiki keberadaan pria ini. Kita temukan informasi yang bersangkutan ada di kos kosaan di Tambun, Bekasi," ujarnya.
Saat melakukan pengecekan bersama pemilik kos ke dalam kamar, polisi malah menemukan jasad mutilasi berjenis klamin perempuan.
"Saat kita cari di lokasi, kita mengajak pemilik kos ke dalam. Ternyata di dalam kita menemukan jenazah dalam dua kontainer," kata Hengki.
Penemuan jasad yang sudah mengalami mutilasi ini menggegerkan Warga Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Potongan tubuh manusia diitemukan dalam dua boks kontainer di sebuah kamar kontrakan pada Kamis, 29 Desember 2022.
Potongan tubuh manusia berjenis perempuan itu dimasukan di dalam boks kontainer kamar mandi. "Dibungkus dalam plastik hitam dilakban rapih," kata saksi bernama Dian Ardiansyah, Jumat, 30 Desember 2022.
Dian menjelaskan penemuan mayat mutilasi tersebut berawal saat polisi mendatangi area sekitar kontrakan itu pada Kamis malam. Kedatangan polisi itu untuk mencari orang hilang bernama Ecky yang dilaporkan keluarganya ke Polsek Bantargebang, Kota Bekasi pada 23 Desember lalu.
Baca juga: Belum Tetapkan Tersangka Mutilasi di Bekasi, Polisi Duga Salah Satu Pelaku Wanita