TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno angkat bicara soal wacana perbedaan tarif KRL orang kaya dan miskin. Djoko membandingkan bagaimana negara maju menerapkan perbedaan tarif transportasi publiknya.
Penerapan perbedaan tarif transportasi di Singapura dilakukan dengan memberi subsidi bagi lansia, yaitu diskon 25 persen. Untuk disabilitas dan pelajar diberikan diskon 50 persen. Pemberian subsidi tarif juga diberikan di negara bagian Victoria di Australia, yaitu bagi lansia, disabilitas dan pelajar sebesar 30 persen pada jam tidak sibuk antara pukul 09.30-16.00.
Belgia juga menerapkan diskon 19 persen pada jam tidak sibuk dan sibuk untuk moda trem. Sementara di Amerika Serikat ada diskon 20 persen hingga 50 persen yang berlaku berbeda di tiap negara bagian untuk warga berpenghasilan di bawah upah standar.
Adapun Metrolink di Kota Manchester Inggris menerapkan tarif diskon 50 persen untuk penumpang berpendapatan per bulan kurang dari upah standar minimum, dan tarif diskon 35 persen untuk lansia dan disabilitas. Swedia juga memberikan keringanan tarif bagi warga berstatus kesejahteraan tertentu (tidak bekerja karena cacat) dan manula. Wilayah Regional Marche di Italia memberikan tarif diskon bagi pengangguran sebesar 50 persen.
Menurut Djoko, pemerintah perlu memperhitungkan ongkos total perjalanan dari rumah hingga ke tempat tujuan tidak lebih dari 10 persen penghasilan bulanan.
Mengutip Policy Research Working Paper 4440 World Bank, belanja transportasi yang tepat bagi masyarakat adalah maksimal 10 persen dari upah bulanannya. Kajian World Bank itu berdasarkan riset dari negara-negara di Amerika Latin dan negara di Kepulauan Karibia pada 2007.
“Kita jangan fokus hanya pada tarif KRL Jabodetabek, namun bagaimana kita merancang ongkos transportasi warga bisa kurang dari 10 persen dari pendapatan bulanan. Prancis dan Singapura sudah bisa menekan hingga 3 persen, sedangkan Cina 7 persen,” kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 3 Januari 2023.
Selanjutnya layanan transportasi first mile belum berubah....