TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sylvana Apituley meminta pemeriksaan dampak penculikan terhadap anak berinisial MA dilakukan dengan sungguh-sungguh.Permintaan itu disampaikan Sylvana kepada Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta dan RS Polri Kramat Jati.
"Harus para pihak ini, dan rumah sakit yang menangani harus sungguh-sungguh memeriksa dengan baik dan menemukan dampak kejahatan penculikan," kata Sylvana saat dihubungi, Rabu, 4 Januari 2023.
Selain kejahatan penculikan, komisioner KPAI itu menyebut ada dugaan kasus eksploitasi anak. Pemulung yang menculik MA membawa korban ikut mengumpulkan barang bekas dengan gerobak selama hampir satu bulan, sejak penculikan terjadi pada 7 Desember 2022.
Selain itu, ada potensi kejahatan seksual terhadap korban. Mengingat sang penculik, Iwan Sumarno, adalah residivis kasus pencabulan yang divonis 7 tahun penjara pada 2014.
"Itu patut dicurigai dia lakukan lagi, dan itu sebabnya penanganan terhadap korban harus baik," ujar dia.
Baca juga: KPAI Minta Fisik dan Mental Korban Penculikan Anak MA Diperiksa Mendalam
KPAI minta agar Dinas PPAPP DKI Jakarta memastikan hak korban atas pemulihan terpenuhi secara optimal. Dinas juga diminta gencar melakukan edukasi tentang hak anak kepada masyarakat, terutama masyarakat rentan seperti keluarga dan lingkungan MA.
Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) telah bertemu korban di Rumah Sakit Kramat Jati kemarin. Bocah korban penculikan itu menjalani pemeriksaan di RS Polri tersebut.
Lembaga pelayanan terpadu langsung memberikan layanan berupa asesmen awal, pengukuran awal kondisi psikologi, psikoedukasi, serta konsultasi hukum. "Layanan yang akan diberikan selanjutnya adalah pendampingan korban pada BAP di Polri dan pendampingan ibu korban," kata Tuty.
Kasus penculikan anak ini terungkap pada Senin malam lalu, setelah polisi menangkap Iwan Sumarno bersama korban di wilayah Cipadu, Ciledug, Tangerang Selatan. Korban langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: KPAI akan Kawal KDRT Anak yang Diduga Dilakukan Petinggi Perusahaan