TEMPO.CO, Jakarta - Rumah dengan kelir coklat muda bertingkat dua di Kompleks PLN Klender itu sedang menjadi pusat perhatian. Bertahun-tahun rumah mewah itu tertutup rumput dan ilalang yang menjalar. Pohon-pohon tinggi yang rimbun menutup rumah dan memenuhi halaman rumah hingga ke pagar-pagar.
Orang akan mengira, bahwa rumah itu adalah rumah kosong yang telah lama ditinggal pemiliknya dan tidak ada menghuninya. Rumah hantu. Padahal, di dalam rumah yang tak terawat dan debu yang tebal itu, Eny Sukaesih dan Tiko, ibu dan anak tinggal di dalam rumah itu.
Rumah yang dahulunya mewah dan tampak kokoh itu seolah-olah hanyalah sebuah gubuk. Karena tak ada aliran listrik, aliran air di dalam rumah itu. Jadi hampir serupa gubuk.
Kini, rumah itu menunjukkan wajah yang sebenarnya, mewah dan seolah tinggi menjulang.
Tetangga Eny bercerita, sebelum viral, rumah itu ditutupi rumput, pohon melinjo, pohon salam, dan pohon petai. Dari luar tak tampak rumah, hanya rumput yang menjalar dan pepohonan yang rimbun.
"Tadi itu rindang banget, enggak kelihatan rumah," kata Kholik kepada Tempo, Kamis, 5 Januari 2023.
Sudin Gulkarmat Jaktim, PPSU dan relawan membersihkan tanaman liar di rumah mewah yterbengkalai milik Ibu Eny di Cakung, Rabu, 4 Januari 2023. ANTARA/Yogi Rachman
Rumah Kholik berada tepat di depan rumah yang ditempati Eny dan anaknya Tiko. Bahkan di teras rumah Kholik, ketika Tempo bertandang, ada sebuah springbed. Menurut Kholik, tempat tidur itu milik Eny, yang dikeluarkan saat bangunan berpagar biru kusam itu dibersihkan.
Rumah di Kompleks PLN Klender, Jalan Paron Nomor 48, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, itu baru dibersihkan saat Eny dibawah ke Rumah Sakit Duren Sawit.
Awalnya, Eny tak mengizinkan siapa pun memasuki rumah tersebut. Rita, 52 tahun, tetangga yang lain berkisah. Rumah tersbeut mulai ramai dibicarakan ketika seorang YouTuber membuat konten bertajuk rumah hantu. Konten itu menarik banyak pengunjung, orang-orang berdatangan.
Setelah viral, wartawan, warga, dan pembuat konten mulai berpesiar ke sini.Pada 22 Desember, kata Rita, bertepatan dengan Hari Ibu, rumah tetangganya tersebut mulai didatangi banyak orang. Baru pada 2 Januari lalu rumah tersebut dibersihkan.
Rumah yang awalnya tampak "menyeramkan" itu mendadak berubah menjadi tontonan banyak orang. "Tadi mah seram, orang pada takut," kata Iis, istri Ketua RT 08, Sukidi.
Sudin Gulkarmat dan PPSU dikerahkan bantu bersihkan rumah mewah terbengkalai di Cakung, Rabu, 4 Januari 2023. ANTARA/Yogi Rachman
Sekitar pukul 17.00 Kamis sore kemarin, suasana di halaman rumah ini banyak dikunjungi orang. Tampak laki, perempuan, dan anak-anak mampir sambil mengarahkan kamera ponsel ke rumah yang dihuni Eny dan anaknya, itu.
"Kalau lewat enggak pernah nengok ke situ, kan seram. Saya juga enggak tahu kalau itu depan kos saya. Pas ramai, dan baru tahu setelah dibersihkan, oh benar, rumahnya di depan kos," kata Fatiha kepada Kholik, pemilik kos.
Rita melanjutkan, Eny tinggal bersama anaknya, Tiko. Rumah itu tak ada air atau listrik. Perempuan itu disebut depresi. "Ada cerita katanya dia depresi. Katanya enggak mau dibawah ke rumah sakit," tutur dia.
Melihat kunjungan orang ke rumah itu, Ketua RT 006 RW 02 Noves langsung memita petugas setempat mengunci pagarnya. Saat itu tak ada lagi orang masuk menengok seisi rumah yang awalnya disebut angker itu."Soalnya tadi banyak orang masuk. Tiko enggak ada. Takutnya ada warga, orang-orang enggak jelas masuk. Saya hanya menjaga perasaan Tiko saja," katanya.
Menurut Noves, selama ini orang-orang tak diizinkan masuk ke dalam rumah mewah itu. "Kalau masih ada Ibu Eny, enggak akan bisa masuk ke dalam," ujarnya. Alasannya, Eny tak mau menerima orang karena takut orang akan mengambil rumah itu atau mengambil Tito. "Ketakutan itu datang karena depresi ya," tuturnya.
Baca juga: Viral Rumah Mewah di Cakung, Ibu Tiko Ditangani Dokter Ahli Jiwa RSKD Duren Sawit