Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengakuan Penculik MA ke Kak Seto: Dipaksa Bercerai, Anak Dibawa Mertua

image-gnews
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

Detik-detik MA Diculik

Iwan Sumarno alias Yudi tiba di warung kopi milik orang tua MA di atas jam 9 pagi. Warung itu dijaga Ardya Maharani, 20 tahun, kakak kedua MA. Di warung ia memesan teh manis. Tapi ia disuguhkan secangkir kopi.

"Kak, ada teh manis, enggak?" tanya Iwan.

"Enggak ada, Om. Jangankan teh, gula aja enggak ada," jawab Ardya.

"Adanya kopi. Mau, Om?"

Saat itu Iwan bersedia menerima tawaran Ardya. Dia minta dibuatkan satu cangkir lagi buat Tunggal, ayah MA. Ditambah dua susu panas untuk MA dan adiknya. "Terus adik seduh susu di sini, di warung kopi," kata Ardya, mengenang.

Keluarga MA menggunakan tiga ruang bangunan ruko. Satu untuk tempat tidur, dua ruang dipakai buat warung kopi dan kios ikan mas. Sesudah membuat minuman Ardya kembali menonton video anime One Piece di YouTube. Ketika asyik menonton terdengar Iwan menanyakan nasi.

"Ada nasi enggak, Kak?"

"Jangankan nasi Om, beras aja boro-boro punya."

"Ya sudah, ini beli beras. Masak nasi, Kak. Entar kita makan rame-rame."

Saat itu Iwan memberikan uang Rp 50 ribu ke tangan Ardya. Ardya berangkat membeli beras dan kembali memasaknya. Uang sisanya ia kembalikan ke tangan Iwan.

"Kak, ini semua jadi berapa?"

 "Jadi 14 ribu, Om. Kopi dua, sama susu dua." 

Dia merogoh selembar uang Rp 20 ribu tanpa mengambil sisa kembaliannya. Saat itu Iwan mengatakan kepada Ardya mau berangkat belanja ayam goreng.

"Ya, sudah Kak, saya mau beli ayam chicken dulu. Nanti kita makan rame-rame."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ardya, setelah dari warung Iwan mampir di kios Tunggal. Di situ MA sedang berdiri menata jualan ikan hias ayahnya. Iwan mampir dan membeli dua ikan sepat dan pakan ikan lele seharga Rp 15 ribu. Dia mengulurkan uang selembar Rp 50 ribu lagi.

"Yud, ini baru penglaris belum ada kembaliannya," ujar Tunggal.

"Enggak apa-apa, Yah, pegang aja. Ketakutan amat sama anak."

Iwan langsung mencolek MA, menawarkan bocah enam tahun itu mengikutnya membeli ayam goreng di seberang rel kereta.

"Ikut, enggak? Aku mau beli ayam."

Mendengar tawaran itu, MA, kata Ardya, bersembunyi. Dia umpat agar tak dilarang ikut bersama Iwan. "Kalau ketahuan kan di-omelin kalau pergi sendiri ikut orang," ucap Ardya, anak kedua dari lima bersaudara itu.

Onih, ibu korban penculikan anak, MA, di depan kiosnya di Jalan Gunung Sahari 7A, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat, pada Kamis, 5 Januari 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun

Berangkatlah Iwan dan MA. Jika dua orang itu belok kiri di dekat kios jualan ikan hias, artinya benar menuju tempat ayam goreng. Kalau lurus, berarti ke tempat lain. "Saya cuma berpikir begitu doang. Eh, benar. Belok dia," ujarnya.

Ardya mengatakan sempat melaporkan kepergian MA dan Iwan ke Tunggal. Tapi ayahnya hanya melongo dari depan kios, lalu mengatakan anaknya pasti kembali.

"Ayah, si MA ikut Om Yudi."

"Ya, sudah. Enggak apa-apa. Nanti juga pulang."    

                          

Saat itulah MA tak kembali ke rumah. Keluarga MA menyisir setiap tempat. Namun, bocah itu tak ada di tempat bermain. Dua hari berikutnya, Onih, ibu MA, melapor ke Polres Jakarta Pusat. Pada 30 Desember 2022 Iwan ditetapkan dalam daftar pencarian orang. 

Berdasarkan rekaman CCTV dan pengakuan pemilik Ranisa Fried Chicken, yang pernah disaksikan orang tua MA, Iwan membeli lima porsi ayam goreng plus nasi. Pada pukul 10.13 ia naik bajaj. Saat itulah polisi memburu Iwan.

Di tangan Iwan, MA hanya diberi makan sehari sekali. Ia disuruh memulung dari sore hingga malam hari. Menurut Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), melibatkan korban memulung adalah tindakan eksploitasi ekonomi.

Iwan mengakui melakukan kekerasan fisik kepada MA. Tindakan itu terjadi ketika anak itu meminta dipulangkan ke orang tuanya. Iwan marah karena tak punya uang, dia langsung menyentil, mencubit, dan menampar. "Katanya begitu sambil menangis," tutur Seto.

Berikutnya: Kak Seto sarankan orang tua waspada

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

1 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

12 hari lalu

Suasana Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang terbakar pada Ahad malam, 7 April 2024, sekitar pukul 22.20. Tempo/ Adil Al Hasan
Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

Kebakaran melanda Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat


169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

14 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil


Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

15 hari lalu

Warga beristirahat di lorong Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Warga Kampung Bayam menempati Kampung Susun Bayam (KSB) walaupun belum melakukan serah terima kunci dengan PT Jakpro sebagai pengelola, penempatan itu dilakukan warga karena mereka kecewa kepada pengelola yang belum juga memberikan kepastian kepada mereka soal penempatan di KSB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.


Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

16 hari lalu

Enam prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 100/PS yang didakwa menganiaya Sures, dituntut tujuh dan enam bulan penjara di Pengadilan Militer I-02 Medan. Foto: Istimewa
Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.


Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

21 hari lalu

Ilustrasi penyanderaan / sandera / penculikan. Shutterstock
Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.


Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

22 hari lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.


Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

23 hari lalu

Ilustrasi penculikan di mobil. Shutterstock
Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

24 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

36 hari lalu

Seorang anak laki-laki memegang tanda untuk memprotes, apa yang dikatakan seorang guru, anggota dewan setempat dan orang tua, penculikan ratusan siswa sekolah oleh orang-orang bersenjata setelah salat Jumat di Kaduna, Nigeria 8 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.