TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga korban mutilasi di Bekasi Angela Hindriati menunda menjemput jazad korban di Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk misa requiem dan pemakaman yang rencananya dilakukan pada Selasa, 10 Januari 2023. "Belum bisa (menjemput jasad Angela), kami masih menunggu Polda," kata kakak korban, Turyono Basuki, ketika dihubungi pada Senin, 9 Januari 2023.
Turyono mengatakan, Polda Metro Jaya belum memastikan kapan jazad Angela dijemput. "Kami masih nunggu Polda soalnya (jazad) masih di forensik," ucap Turyono. "Itu belum bisa dipastikan."
Sebelumnya, beredar poster berisi rencana diadakan misa arwah kepada Angela di Rumah Duka Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan dilanjutkan pemakaman di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan jam 13.00.
"Sekedar menginfokan saja kalau acara pemakaman belum bisa dipastikan karena info dari Polda akan dilakukan pemeriksaan forensik lebih dalam lagi," bunyi pesan penudaan misa requiem dari keluarga korban.
Angela adalah korban mutilasi di Bekasi dengan tersangka M. Ecky Listhianto. Potongan tubuh korban ditemukan di indekos Ecky di Kampung Buaran, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Ecky mencekik Angela hingga hilang nyawa. Dia juga memotong tubuh korban menjadi tujuh.
Kasus mutilasi di Bekasi itu terbongkar setelah tersangka dilaporkan hilang ke polisi. Saat mencari Ecky, polisi justru menemukan tubuh korban mutilasi disimpan di kontainer di kamar mandi indekosnya.
Baca: Pelaku Mutilasi di Bekasi Panik saat Potong Tubuh Korban Jadi 7 Bagian
Angela pernah tinggal di apartemen dan punya 1 anak
Kepala Unit IV Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Tommy Haryono mengatakan korban mutilasi di Bekasi, Angela Hindriati Wahyuningsih, memiliki seorang anak berinisial AL. Namun, AL tewas usai lompat dari apartemen di Setiabudi, Jakarta Selatan pada 2018. "Dulu Angela tinggal di situ bersama anaknya. Mei 2018 anaknya lompat dari lantai 33, dari apartemen itu," ujar Tommy saat dihubungi, Sabtu, 7 Januari 2023.
ALL berusia 15 tahun saat dia ditemukan tewas di lantai bawah apartemen dengan keadaan tubuh terluka parah. Usai peristiwa jatuhnya AL, Angela diduga menjual apartemennya pada M. Ecky Listiantho. Laki-laki 34 tahun itu kini menjadi pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Angela.
Turyono Wahadi, kakak Angela, mengatakan adiknya hanya memiliki satu anak dari suami yang sebelumnya. Namun, soal kasus kematian keponakannya itu, dia tidak begitu mengikuti. "Kurang memonitor saya hasil pemeriksaan pihak berwajib, hanya sekedar pemeriksaan biasa saja, pada waktu itu seinget saya," kata Turyono saat dihubungi.
Dia merasa sangat sedih yang atas apa yang menimpa adiknya. Sehingga dia tidak ingin mendengar tentang pelaku yang menghabisi Angela.
Hubungan Ecky dan Angela berawal dari perkenalan keduanya pada 2018. Dua tahun kemudian Angela sempat kehilangan kontak dengan Ecky. Angela berhasil menghubungi kembali Ecky dan keduanya kembali berpacaran pada Juni 2021. "Di situlah awal mula terjadi komunikasi lagi setelah hilang," kata Tommy.
Angela sempat dilaporkan hilang oleh kakaknya, Turyono Wahadi, pada Juli 2019 ke Polda Jawa Barat. Terakhir ia pamit ke keluarga untuk tugas dinas kantor di Bandung pada Juni 2019.
Baca juga: Derita Angela: Korban Mutilasi Ecky, Anak Semata Wayang Jatuh dari Apartemen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.