TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan revitalisasi halte Transjakarta Kampung Melayu ditargetkan selesai akhir Juli atau awal Agustus 2023.
“Posisi halte di bawah flyover, jadi metode konstruksinya harus menyesuaiakan kondisi tersebut,” kata Anang kepada Tempo, Senin, 9 Januari 2023.
Revitalisasi halte Transjakarta bertujuan mengganti halte yang sudah tua dan meningkatkan kapasitas tampungnya seiring peningkatan jumlah pelanggan. Revitalisasi ini juga bertujuan meningkatkan pelayanan dengan menambah toilet, mushola, dan ramah difabel.
Namun, Anang tidak menjawab ketika ditanya anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi halte Transjakarta Kampung Melayu.
Selama proses penataan ulang, pelanggan tidak dapat menggunakan halte Kampung Melayu. Selama halte tidak bisa digunakan, Transjakarta menyediakan layanan shuttle bus pada rute Kampung Melayu–Matraman (7ST) dengan tarif regular Rp 3.500.
Shuttle bus ini dinilai dapat membantu pelanggan yang biasa beraktivitas dari Halte Kampung Melayu. “Pelanggan bisa naik dari terminal Kampung Melayu menuju Matraman untuk melanjutkan perjalanan maupun sebaliknya,” ujarnya.
Berikut penyesuaian rute selama proses revitalisasi halte Kampung Melayu;
- Matraman 1 Baru-Ancol (Koridor 5)
- Kampung Rambutan-Kampung Melayu via Jatinegara (Koridor 7)
- Matraman-Pulogebang (Koridor 11).
“Sementara itu layanan Non BRT lain tetap beroperasi normal,” ucapnya.
Sejak 15 April 2022, Transjakarta merevitalisasi 46 halte busnya. Direktur Teknik dan Digital PT Transjakarta Mohamad Indrayana menyebut revitalisasi ditargetkan rampung enam bulan.
"Kurang lebih selama enam bulan sampai akhir tahun ini kami selesaikan 46 halte. Kami akan akselerasi setelah lebaran," kata dia saat konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, April 2022.
46 halte bus Transjakarta yang direvitalisasi ini terdiri dari empat halte ikonik, empat halte terintegrasi, dan sisanya halte biasa. Halte ikonik ini akan memiliki ciri khas dan terletak di lokasi yang terlihat banyak orang. Misalnya, Halte Sarinah, Halte Bundaran HI, Halte Tosari, dan Halte Dukuh Atas 1.
Halte bus terintegrasi akan menghubungkan halte bus transjakarta dengan fasilitas transportasi publik lainnya, seperti stasiun KRL Jabodetabek, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Contohnya Halte Cikoko Stasiun Cawang, Halte Stasiun Jatinegara 2, Halte Kebon Pala, dan Halte Juanda.
Delapan halte ini akan dibangun dua lantai. Lantai dua adalah area komersial yang bisa dimanfaatkan pelanggan untuk beristirahat atau sekadar menikmati pemandangan.
"Commercial area tidak semuanya, tapi lebih ke arah pelayanan," ujar Indrayana.
Menurut dia, seluruh halte Transjakarta yang direvitalisasi bakal dilengkapi dengan toilet dan musala. Pembaruan 46 halte ini menelan anggaran Rp 600 miliar yang sudah dialokasikan dalam APBD DKI 2022. Total ada empat kontraktor yang mengerjakan revitalisasi 46 halte.
Baca juga: Halte Transjakarta Kampung Melayu Direvitalisasi Hari Ini, Simak Penyesuaian Rutenya