TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menyampaikan sejumlah ciri-ciri tanah rawan longsor untuk menekan dampak negatif pergerakan tanah di Ibu Kota. Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji menyebut ada 15 titik berpotensi tanah bergerak yang harus diwaspadai masyarakat saat cuaca ekstrem.
"Perhatikan kondisi sekitar, daerah rawan longsor dapat memiliki ciri ada pohon dengan batang yang melengkung," kata Isnawa di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023, seperti dikutip dari Antara.
Ciri lain adalah lapisan tanah atau batuan yang miring ke arah luar. Selain 2 ciri tersebut, titik rawan longsor juga ditandai dengan ada retakan membentuk tapal kuda atau rembesan air pada lereng.
Untuk meminimalisasi dampak negatif pergerakan tanah dan mitigasi bencana, Isnawa mengimbau masyarakat memastikan rumah dikelilingi banyak pohon bila hendak membeli rumah di area tanah yang miring.
"Pepohonan dapat membuat kondisi tanah stabil dan kuat menahan erosi," kata Isnawa.
Baca juga: Longsor Sejak Oktober, Jalan di Makasar Jakarta Timur Belum Bisa Dilewati Mobil
Selain dikelilingi banyak pohon, struktur dan konstruksi rumah tersebut dipastikan dalam kondisi baik dan punya fondasi yang kuat untuk menopang bangunan dengan baik.
"Hindari membeli rumah di kawasan lereng yang memiliki kemiringan lebih dari 20 persen," ujarnya.
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tanah di sebagian wilayah Jakarta berada di Zona Menengah.
Pergerakan tanah di Zona Menengah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal. Tanah bergerak terutama berpotensi terjadi di daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau lereng yang mengalami gangguan.
Pada Zona Tinggi, pergerakan tanah lama bisa aktif kembali.
PVMBG menyebut potensi pergerakan tanah yang rawan longsor di Jakarta pada Januari 2023 meluas menjadi 15 titik karena cuaca ekstrem. Pada Desember 2022, jumlah pergerakan tanah rawan longsor hanya 10 titik.
Jakarta Pusat yang sebelumnya tidak masuk daerah rawan, pada awal 2023 juga berpotensi mengalami pergerakan tanah, yaitu Kecamatan Menteng.
Selain di Jakpus, terdapat 9 kecamatan di Jakarta Selatan yang jugarawan longsor. Potensi bencana itu berada di Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan dan Tebet.
Di Jakarta Timur, titik rawan lonsgor berada di Kecamatan Cakung, Kramat Jati, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.
Tambahan 5 titik potensi pergerakan tanah yang rawan longsor di DKI pada saat cuaca ekstrem Januari-Februari adalah Tebet, Menteng, Matraman, Pulo Gadung dan Cakung.
Baca juga: Rawan Longsor, Ini Daftar 15 Titik Kecamatan di Jakarta yang Berpotensi Terjadi Pergerakan Tanah