TEMPO.CO, Jakarta - Sumiati, tetangga rumah Ela Septiana, siswi SMA yang dilaporkan hilang usai pamit ke bioskop, membantah perempuan 16 tahun itu diculik. Menurut dia, Ela minggat karena tak nyaman berada di rumah.
"Dia bukan diculik, dia itu pergi karena enggak nyaman," kata perempuan 50 tahun ini di rumahnya di Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Selasa, 10 Januari 2023.
Sumiati menolak jika anaknya diminta memberi kesaksian di kantor polisi tentang hilangnya Ela. Menurut Sumiati, Ela dan anaknya, Shinta, tidak pergi ke bioskop seperti dikatakan Ela kepada orang tuanya.
Pada 19 November 2022, para remaja itu pergi berbelanja baju di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Hal itu ditanyakannya kepda Shinta usai Ela dilaporkan sebagai orang hilang ke Polsek Duren Sawit.
Sumiati menuturkan Shinta minta izin beli baju ke Senen bersama Ela dan Amel. Setelah membeli baju, Mereka pun pulang. Namun Ela tidak pulang ke rumah bersama kedua temannya.
"Katanya dia mau pergi ke rumah temannya. Makanya dia berhenti di Buaran," kata Sumiati menirukan cerita anaknya.
Shinta pun telah memberitahukan bahwa Ela tidak pulang karena main dulu ke rumah temannya kepada ayah Ela, Syafniel.
Sejak saat itu Ela dikabarkan hilang. Keberadaannya tak terlacak setelah berpisah dengan kedua temannya di Buaran. Belakangan orang tua Ela menduga anaknya menjadi korban penculikan.
Sumiati mengatakan anaknya tak pernah dihubungi Ela, dan tak pernah bilang Ela berpisah untuk menemui pria.
Cerita berbeda datang dari ibu sambung Ela. "Shinta omong sama saya dia ketemu si Alam," ujarnya.
Menurut Sumiati, sebelum dilaporkan hilang diculik, Ela sudah pernah minggat dari rumah. Pada Agustus tahun lalu, siswi SMA itu pernah menghilang selama dua minggu. Warga setempat menyebar mencari anak Syafniel itu. "Ketemunya di Cipinang. Katanya lagi ngamen, terus pulang," kata Muhamad, 55 tahun, suami Sumiati yang ditemui di rumahnya.
Baca juga: Ela Septiana Diduga Diculik Pengamen, Ayah Korban Khawatir Anaknya Dieksploitasi