TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Gerindra yang juga anggota DPRD DKI Jakarta, Adi Kurnia Setiadi mengatakan nama eks Wakil Gubernur Riza Patria belum diusung untuk Pilkada DKI 2024 dikarenakan faktor popularitas dan parpol pendukung. Sebab, penunjukan nama bakal calon Gubernur merupakan kewenangan partai.
“Wah kalau masalah Pilgub itu kewenangan partai karena popularitas, harus juga ada parpol yang mendukung,” kata dia di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 16 Januari 2023.
Adi mengatakan bahwa setiap calon gubernur memiliki pengalaman dan kapasitas. Namun, hal tersebut tidak bisa menjadi jaminan karena ada faktor lain yang diperlukan untuk maju dalam Pilgub DKI.
“Tapi sekali lagi tidak sekadar orang itu mau mencalonkan, harus juga ada partai yang mencalonkkan. Itu harus kita pikirkan juga,” ujarnya.
Ihwal nama selain Riza Patria yang masuk dalam daftar cagub DKI, Adi mengaku belum mengetahui. “Saya belum monitor kalau masalah itu,” ucap dia.
Selain nama, ia juga belum mengetahui apakan Gerindra akan melakukan koalisi dengan partai lain untuk Pilgub DKI. “Ya nanti saya coba cek di partai kalau masalah itu, saya nggak berani bicara,” katanya.
Sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menanggapi pertemuan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Gibran mendatangi Prabowo di bukit Hambalang, Desa Bojong Koneng, pada Sabtu, 18 Juni 2022.
“Ya kelihatannya arah-arahnya akan mengusung Gibran menjadi calon gubernur atau cagub DKI. Gibran kelihatannya ingin mendapatkan dukungan dari Prabowo, khususnya dari Gerindra untuk bisa berlaga dikontestasi Pilkada 2024,” ujar dia melalui pesan suara pada Selasa, 21 Juni 2022.
Namun, Gerindra juga tentu masih memiliki kader internal yaitu Ahmad Riza Patria yang kala itu menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dengan adanya putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, peta politik Gerindra juga bisa saja berubah atau tidak mendukung kadernya untuk maju ke Pilkada 2024.
Namun, kata Ujang, begitulah fakta politik yang ada di Indonesia dan kelihatannya, mungkin-mungkin saja bahwa Gibran menjadi cagub di DKI Jakarta itu dan akan terlaksana seandainya Prabowo mendukung Gibran. Artinya, dia berujar, di internal Gerindra sendiri harus ada yang dikorbankan.
Baca juga: Soal Cagub DKI 2024 dari PDIP, Prasetyo Edi: Tanya Ibu Ketua Umum