TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka mutilasi di Bekasi, M Ecky Listiantho disebut pernah meminjam uang di Angela Hindriati Wahyuningsih. Uang itu dipinjam untuk perbaikan mobil dan membayar pajak. "Sebelum itu (pembunuhan) terjadi ada info (tersangka) pinjam uang kepada adik saya untuk pajak dan perbaikan mobil. Yang saya tahu itu," kata Turyono Wahadi, kakak kandung Angela, Selasa, 17 Januari 2023.
Kabar peminjaman uang Angela ke Ecky itu diketahui Turyono pada 2019 saat dirinya mencari Angela yang dilaporkan hilang pada tahun itu. Turyono mendapat informasi itu dari rekan kerja Angela, pria berinisial A. "Kami cerita banyak hal selama hampir dua jam," ujar Turyono. Kakak kandung korban mutilasi ini menemui rekan Angela di tempat kerjanya di sebuah wisma lantai enam.
Turyono mengatakan saat itu pria tersebut tidak menyampaikan jumlah uang yang diduga dipinjam Ecky dari Angela. "Tidak. Saya hanya dapat info dari sahabat adik saya di kantor kalau dia pernah pinjam uang sama adik saya," kata dia.
Pertemuan Angela dan Ecky disebut terjadi pada 2018. Mereka berkenalan di situs media sosial Kaskus. Hubungan pertemanan sempat terputus, tidak berkomunikasi. Hubungan itu kembali terjalin pada 2021. Saat itu keduanya langsung berbapacaran.
Pada November 2021, Angela dibunuh dengan lehernya dicekik. Menurut pengakuan Ecky ia membunuh Angela karena perempuan itu terus mengajak Ecky menikah. Ecky marah dan mengeksekusi Angela yang berujung mutilasi.
Tubuh Angela baru ditemukan pada 29 Desember lalu saat polisi menggeledah indekos Ecky, yang sebelumnya dilaporkan hilang. Keluarga melaporkan ke Polsek Bantargebang, Ecky hilang setelah berpamitan mengambil uang di anjungan tunai mandiri atau ATM.
Baca: Usut Kasus Mutilasi di Bekasi, Polda Metro Jaya Sudah Periksa Forensik Ecky Listiantho
Keluarga korban ungkap motif pembunuhan
Keluarga korban mutilasi di Bekasi, mengungkapkan motif pembunuhan terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih adalah masalah apartemen. "Jadi ada perampasan apartemen," kata Turyono Wahadi, kakak kandung Angela, ketika dihubungi, pada Senin, 16 Januari 2023.
Turyono menyatakan pernah menerima dokumen berupa kuitansi dan surat pernyataan tentang penjualan apartemen milik adiknya tanpa pengetahuan Angela ke M Ecky Listiantho, tersangka pembunuh Angela.
Dia sendiri pernah menerima kuitansi dan surat pernyataan pembelian itu dalam bentuk foto yang dikirim Ecky. Kini, ponsel itu hilang. Turyono menyebut penjualan atau perampasan apartemen itu terjadi ketika Angela sudah dinyatakan hilang pada 2019.
Saat itu Turyono tak yakin melihat surat pembelian yang ditandatangani mirip tanda tangan Angela. Turyono menyatakan itu tanda tangan Angela yang dipalsukan. "Karena pada waktu si pelaku menunjukkan kuitansi dan surat pernyataan itu dicurigai adanya tanda tangan palsu adik saya," kata Turyono. Transaksi yang dia anggap bodong itu terjadi pada 2019 silam.
Pada Juli 2019, Turyono dan tiga orang kerabat pernah menemui Ecky di Stasiun Gambir. Pertemuan di stasiun itu terjadi karena Ecky mengaku mau berangkat ke Bandung menumpang kereta. Di stasiun ini Ecky mengaku sedang mencari Angela terkait transaksi pembelian apartemen. "Dia mengatakan kalau dia sendiri mencari adik saya dalam rangka transaksi apartemen," tutur Turyono.
Sebelumnya diberitakan, Ecky disebut pernah membeli unit Apartemen Taman Rasuna, Setiabudi, di Jakarta Selatan, milik Angela seharga sekitar Rp 1 miliar. Apartemen ini merupakan tempat kejadian perkara atau TKP anak dari Angela tewas karena jatuh dari lantai 33 gedung tersebut. Ketika Ecky ingin melakukan balik nama, Angela mendadak tidak bisa dihubungi. Bahkan Ecky Listiantho disebut pernah memberi somasi pada 2020 kepada Angela atas masalah itu.
Baca juga: Kasus Mutilasi di Bekasi, Polisi Dalami Keterkaitan Ecky dengan Kematian Anak Angela
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.