TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Perekonomian DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto meminta PT Taman Impian Jaya Ancol menggratiskan akses ke pantai untuk publik seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Untuk pengganti pendapatannya, kata Wahyu, Ancol bisa meniru PIK 2 atau Pantai Maju Bersama di Pulau Reklamasi. Selain menggratiskan akses ke pantai, di sana juga menyajikan berbagai kuliner lengkap bagi semua kalangan.
"Ayo dong reformasi. PIK 2, retailnya enggak pernah sepi, padahal enggak bayar (ke pantainya)," ujar Wahyu Dewanto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023 dikutip dari Antara.
Baca juga: Pendukung Anies Baswedan Mundur dari Komisaris Ancol untuk Ringankan Beban Heru Budi
Retailnya di PIK 2 tidak pernah sepi karena varian makanannya komplet. "Dari kelas atas, kelas bawah sampai enggak ada kelasnya ramai karena bisa menikmati panjangnya pasir putih pantai sekitar lima kilo," kata politikus Partai Gerindra ini.
Ancol, menurut dia, bisa melakukannya terutama di Kawasan Ancol Timur yang memiliki beragam arena yang lengkap. Karena itu, dia berharap, PT Pembangunan Jaya Ancol bisa membuat program revitalisasi yang akan menghidupkan bisnis retail sehingga akses ke pantai publik gratis.
"Termasuk kini, dengan adanya JIS, kan dari Ancol Timur kan JIS kelihatan, itu 'connection bridge' harapannya bisa mulai diwujudkan ya 2023, tapi ternyata tidak prioritas, padahal JIS kan sudah jadi, bakal banyak 'event', kemudian ada sirkuit Formula E sebagai bagian dari 'atraction'-nya," kata Wahyu.
Wahyu mengatakan, DPRD DKI Jakarta akan menyetujui permohonan Penanaman Modal Daerah (PMD) untuk PT Pembangunan Jaya Ancol agar mau melakukan revitalisasi besar-besaran, karena penggratisan pantai publik sudah dinanti masyarakat sejak lama.
"Program penggratisan Ancol yang akan dibuat dalam satu bulan sekali. Kalau bisa diungkapkan secara konkret saja. Karena dulu kita malah inginnya gratis. Kalau memang nanti dengan digratiskan ada efek terhadap retail dan sebagainya," katanya.
Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Jaya Ancol, Winarto menyatakan, bakal membebaskan biaya tarif masuk atau tiket gratis kepada pengunjung dalam setiap bulannya.
Pemberlakuan tiket masuk gratis ditujukan untuk menjawab kegelisahan masyarakat yang merasa terbebani saat hanya ingin berlibur ke Pantai Ancol.
"Sudah banyak sekali kami mendengar keluhan. Tapi kami yakini memang harusnya masuk pantai publik itu gratis. Persoalannya bagaimana kita mentransformasi dari yang sekarang bayar menjadi nanti gratis," kata Winarto.
Untuk mewujudkan rencana itu, pihaknya sedang mencoba beberapa formulasi. Salah satunya dengan mendorong sektor F&B (Food and Beverage) di kawasan Ancol. "Posisi kita hari ini kontribusi F&B yang dikelola dan dihasilkan Ancol itu baru tujuh persen dari 'income' kita. Nah ini harus kita perbesar," katanya.