TEMPO.CO, Jakarta - Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Jalan Cempaka, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Dalam penggerebekan tersebut menangkap seorang pria yang diduga teroris. Polisi mengamankan pisau hingga simbol bintang arit dari terduga teroris. Penggerebekan tersebut dilakukan terhadap SN seorang pria berusia 29 tahun.
Penangkapan yang dilakukan pada hari ini, Jumat, 20 Januari 2023, siang tadi membuat warga kaget. SN yang selama ini dikenal memiliki kepribadian tertutup ini, ternyata terafiliasi oleh jaringan teroris.
Pantauan Tempo.co di lokasi, rumah dengan pagar hitam tersebut masih terdapat seseorang yang berada di dalamnya. Sementara itu lingkungan sekitar terlihat sepi dan rumah tersebut juga tidak dipasang garis polisi.
Rumah yang terpasang tulisan dijual ini sudah terlihat usang dari bagian luar.
Saat dijumpai di Balai Warga, Agus Sapta ketua RT 04/04 membenarkan adanya penangkapan tersebut. Kata Agus, penangkapan dilakukan pada siang hari.
"Sesudah salat Jumat siang ini. Memang Polisi sudah ramai dilokasi ini," ujarnya.
Ihwal penangkapan SN, Agus Sapta menyatakan pihak Kepolisian sudah berkoordinasi dengan dirinya sejak setahun lalu.
Agus Sapta seorang ketua Rukun Tetangga saat dijumpai di Balai Warga RW 04, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel. (Muhammad Iqbal)
"Sebetulnya sudah lama pihak kepolisian sudah datang ke saya kira kira 1 tahun yang lalu datang ke saya minta ijin untuk memantau DPO, nah karena ini di katakan DPO akhirnya saya sebagai ketua RT saya membantu pihak kepolisian, kebetulan kan DPO ini sering saya lihat," ungkapnya.
Menurut Agus saat penangkapan tersebut SN berada di dalam rumah. Petugas juga mengamankan beberapa barang bukti.
"Penangkapan dilakukan dirumah dan didalam kamar. Ada beberapa barang bukti yang dibawa (petugas)," sebutnya.
"Barang bukti yang dibawa itu, jaket, pisau, buku tabungan BCA, dokumen dan juga ada simbol bintang arit," tambahnya.
Kata Agus terduga pelaku SN kesehariannya terlihat pendiam dan tidak pernah berbaur dengan lingkungan. Keluarga SN juga sudah sejak tahun 1982 berada di perumahan tersebut.
"Sangat tertutup tidak pernah bergaul ya kalau keluar dari rumah hanya ke masjid langsung pulang lagi," kata dia.
Sebelum menjadi seorang pengemudi ojek online, lanjut Agus, terduga pelaku sempat bekerja sebagai pegawai di salah satu bank swasta.
"Dia pernah kerja di Bank kemudian tiba tiba saya dengar dia resign kemudian dia menjadi ojol , terus karena saya melihat gelagatnya bahwa dia keluar dari bank itu kan menurut saya menjadi aneh," jelasnya.
Agus menambahkan jika SN merupakan anak yang tinggal bersama orangtuanya di rumah tersebut.
"Dia tinggal sama orangtuanya. Sudah sejak tahun 82 menempati rumah tersebut," tukasnya.
Informasi yang dihimpun terduga pelaku SN merupakan salah seorang anggota teroris yang hendak melakukan aksi teroris di Condet pada tahun 2021 lalu. SN merupakan 1 dari 3 orang terduga yang gagal melakukan aksi teror saat itu.
Sementara untuk saat ini terduga SN dibawa tim Densus 88 Mabes Polri.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 3 Tersangka Teroris Jaringan NII di Jakarta dan Tangerang