Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Wowon Serial Killer Disebut Mirip Ryan Jombang, Seperti Apa Kisahnya?

image-gnews
Fakta Pembunuhan Berantai Wowon dan Duloh, Korban, Motif dan Modusnya
Fakta Pembunuhan Berantai Wowon dan Duloh, Korban, Motif dan Modusnya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan berantai oleh Wowon, Duloh, dan Dede menelan sembilan korban. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran menyebut kasus Wowon serial killer ini mirip dengan kasus Ryan Jombang.

“Kalau kita ingat kasus terpidana Ryan Jombang, ini kurang lebih sama. Modus operandi intimated related, lalu diajak ke rumah,” kata Fadil pada Kamis, 19 Januari 2023. 

Seperti apa kisah Ryan Jombang yang pernah membuat heboh pada 2008 itu? Simak persamaan kasus Wowon serial killer vs Ryan Jombang berikut ini.

Terkuak dari satu kasus pembunuhan
Kasus Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang juga berawal dari terkuaknya pembunuhan terhadap korban, Heri Santoso (40), pada 2008. Heru dimutilasi dan dimasukkan ke dalam dua tas serta kantong plastik di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan. 

Motif pembunuhan lantaran Heri menyukai kekasih gay Ryan yang bernama Noval. Awalnya kasus ini diyakini sebagai perampokan akibat Ryan kerap menggunakan harta benda milik Heri yang bekerja sebagai seorang manajer di Jakarta.

Ryan kemudian mengaku telah membunuh enam orang lain. Jasad mereka dikuburkan di halaman belakang rumah Ryan di Jombang, Jawa Timur. Setelah polisi merilis kasus tersebut, banyak warga melaporkan kehilangan kerabat setelah mengenal Ryan. 

Korban-korban Ryan kebanyakan berusia muda. Bahkan, sama seperti kasus Wowon dan kawan-kawan, Ryan juga menghabisi nyawa balita.

Banyak korban
Ryan membunuh karena dendam. Dia mengaku telah menghabisi nyawa 11 orang sepanjang 2007-2008 sebelum akhirnya aksinya terbongkar.

Salah satu korban adalah balita berusia tiga tahun. Namanya Sylvia Ramadani Putri, anak dari Nanik Hidayati yang juga dibunuh Ryan Jombang.

Ryan lahir di Jombang, Jawa Timur pada 1 Februari 1978. Pria ini rupanya korban penganiayaan saat masih kecil yang dilakukan sang ibunda. Fakta ini diketahui dari hasil analisis psikolog.

Baca juga: Wowon Serial Killer dari Cianjur Eksekusi Korban dengan Berbagai Cara

Menggali kubur untuk para korbannya
Ryan sebelumnya mengaku hanya membunuh enam orang. Namun, polisi memutuskan menggali empat lubang di pekarangan belakang dan samping rumah Ryan di Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Senin, 28 Juli 2008.

Hasilnya, polisi menemukan lima mayat yang diduga korban pembunuhan Ryan. Di lubang pertama, polisi menemukan mayat Agustinus Fitri Setiawan alias Wawan (28) yang hilang 8 Agustus 2007.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu di dalam lubang kedua ada jasad diduga penyiar Radio Gita FM Zainul Abidin alias Zaki (21). Pria ini hilang sejak Januari 2008.

Hanya berjarak beberapa sentimeter dari posisi mayat Zaki, polisi mendapati tubuh tak bernyawa lainnya yang diduga karyawan PT Tjiwi Kimia Muhammad Achsoni alias Soni (29). Pria ini hilang sejak akhir November 2007.

Polisi juga menggali lubang di dekat septic tank rumah Ryan. Keduanya diduga sebagai Nanik Hidayati (31) dan putrinya, Silvia Ramadani Putri (3).

Habisi korban dengan keji
Wowon Cs menghabisi nyawa orang dekatnya dengan cara diracun, tapi Ryan Jombang memilih cara yang lebih keji.

Dia membunuh korban pertamanya, Guruh Setyo Pramono alias Guntur (27), di Jombang pada Juli 2007. Ryan memukul kepala Guntur dengan benda keras hingga tewas.

Mayatnya lalu digulung dengan kasur dan dibakar. Tak cukup hanya itu, sisa-sisa tubuh Guntur digulingkan ke dalam kolam ikan halaman belakang rumah dan dikubur dengan tanah.

Sementara itu, korban lainnya dimutilasi. Potongan mutilasi korban ditaruh di dalam dua tas dan sebuah kantong plastik. Tindakan ini dilakukan di dua tempat dekat Kebun Binatang Ragunan pada Sabtu pagi, 12 Juli 2008.

Divonis hukuman mati
Majelis hakim Pengadilan Negeri Depok menjatuhkan hukuman mati kepada Ryan Jombang. Hakim menilai Ryan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana terhadap Heri Santoso. 

Untuk kasus Wowon serial killer, polisi masih terus menyelidiki apakah jumlah korban akan bertambah dan ditetapkan tersangka lain. Apakah para pelaku akan dihukum seperti Ryan Jombang?

Baca juga: Wowon Serial Killer Punya 6 Istri, 3 Orang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Ia dan Duloh

ANTON SEPTIAN | KORAN TEMPO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

1 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

3 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Kemlu RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Gedung Konser Moskow

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kemlu RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Gedung Konser Moskow

Kemlu RI memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam penembakan di gedung konser Moskow, Rusia pada Jumat


Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

6 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut berjalan menaiki tangga KN SAR Kresna 232 usai dievakuasi di perairan laut Meulaboh Aceh Barat, Aceh, Kamis 21 Maret 2024. Sebanyak 69 pengungsi Rohingya yang terdiri 45 laki-laki dan 24 perempuan dievakuasi ke daratan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik sekitar 15 mil di perairan Samudra Hindia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

9 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

9 hari lalu

ilustrasi Sunat
Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

9 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

12 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

12 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.