Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Istri Keempat Tentang Wowon: Dalang yang Rajin Salat Subuh ke Masjid

image-gnews
Wowon Erawan alian Aki, tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa
Wowon Erawan alian Aki, tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun, ditangkap bersama dua orang lainnya terkait kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. Di lingkungan rumahnya, ternyata sosok Wowon dikenal sebagai dalang yang taat ibadah.

Diketahui saat datang ke Cianjur, Wowon yang berasal dari Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamrah, Kabupaten Bandung Barat, ini menikah dengan Iis, 40 tahun, pada tahun 2005 lalu. Dari pernikahan itu, Iis dan Wowon dikaruniai tiga orang anak.

Iis mengaku mengetahui dirinya merupakan istri keempat dari Wowon. Sebelumnya Wowon sudah menikah sebanyak tiga kali, namun bercerai.

"Pengakuannya sudah menikah tiga kali dan bercerai, kemudian menikah dengan saya pada 2005," ujar Iis di Cianjur, Jumat 20 Januari 2023.

Wowon dikenal sebagai dalang, yang juga bekerja di pabrik beras

Menurut dia, keseharian Wowon tidak ada yang mencurigakan, bahkan cenderung biasa-biasa saja. Dia mengaku hanya mengetahui bahwa sang suami yang kini ditetapkan sebagai tersangka serial killer, bekerja sebagai dalang dan juga bekerja di pabrik pengolahan beras.

"Di rumah biasa-biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan. Kalau pekerjaannya sekarang-sekarang katanya mengelola pabrik beras. Selain itu juga seorang dalang," kata dia.

Iis mengungkapkan, pria yang sudah lanjut usia itu kerap memberikan nafkah sebesar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per bulan. Biasanya Wowon pergi bekerja saat malam hari dan pulang menjelang subuh.

"Nafkah ngasih, tapi pergi dari rumah biasanya saat malam hari sampai subuh. Saat subuh langsung ke masjid untuk salat," ucapnya.

Tetangga sering jumpa Wowon saat salat di masjid

Senada, Dedi Setiadi, Ketua RW 2 Kampung Babakan Mande, mengungkapkan, sosok Wowon dikenal baik oleh warga sekitar, meskipun tidak banyak berinteraksi. Dedi mengaku sering bertemu Wowon saat waktu salat.

"Sosoknya baik, tidak ada yang mencurigakan. Dengan saya juga sering saling sapa, apalagi kan saya satu kampung dengan dia di Bandung Barat. Kalau di sini sering ngobrol saat di masjid setelah salat," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak ada gelagat yang mengarah ke ilmu spiritual atau buka praktik perdukunan," Dedi mengimbuhkan.

Wowon juga dikenal penjual buah-buahan, Duloh jualan es cincau

Terkait pekerjaan, Dedi mengaku hanya tahu bahwa sebelummnya Wowon sempat jualan buah-buahan di daerah Kecamatan Cibeber. "Kalau Solihin jualan es cincau, sedangkan Wowon jualan buah-buahan," tuturnya.

Di sisi lain, Mega Mulyati, tetangga kontrakan Wowon di Desa Cipeuyeum Kecamatan Haruwangi, mengatakan dirinya mengetahui profesi Wowon sebagai seorang dalang.

"Saya sering ngobrol dengan istri Pak Wowon yang kalau di sini dikenalnya Pak Deden. Katanya pekerjaannya itu dalang," kata dia.

Di kontrakannya tersebut Wowon lebih tertutup dan kurang berinteraksi dengan warga sekitar. Tetapi tidak ada gelagat yang mencurigakan dari kesehariannya.

"Tidak ada yang mencurigakan, meskipun sedikit tertutup. Tidak pernah bawa tamu juga ke rumah. Makanya saya kaget, mendapat kabar satu keluarga di Bekasi yang sebelumnya tetangga saya di sini meninggal dunia, dengan Wowon sebagai pelakunya," kata dia.

Pihak kepolisan menyebutkan ada tiga tersangka dari kasus pembunuhan berantai, yakni Wowon, Solihin, dan Dede. Tercatat ada sembilan korban, tiga diantaranya satu keluarga di Bekasi, lima korban di Cianjur, dan satu korban di Garut.

Baca juga: Tetangga Tahunya Wowon Gali Lubang Septic Tank, Ternyata untuk Mengubur Baliita Korban Serial Killer

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

5 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

Belakangan Situs Gunung Padang mendapat sorotan karen jurnalnya dicabut penerbit Wiley Online Library. Pada masa SBY, Gunung Padang pernah ramai pula.


Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

6 hari lalu

Situs Gunung Padang Akan Dipugar
Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

Jurnal online, Wiley Online Library umumkan tarik publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian Situs Gunung Padang. Bagaimana ke sana?


Cianjur Gabung Kawasan Aglomerasi Jakarta dalam RUU DKJ, ini Profilnya

7 hari lalu

Kepadatan kendaraan saat diberlakukan sistem satu arah menuju jalur wisata Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 25 Desember 2023. Menurut Satlantas Polres Bogor sebanyak 5.819 kendaraan yang masuk Puncak kawasan puncak pada libur Natal 2023, jumlah tersebut dihitung dari pukul 05.02 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB, dengan jumlah 3.138 kendaraan roda dua, 2.509 roda empat dan bus truk 172 kendaraan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Cianjur Gabung Kawasan Aglomerasi Jakarta dalam RUU DKJ, ini Profilnya

Cianjur akan bergabung dengan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) usai ibu kota pindah ke IKN sesuai RUU DKJ.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

7 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Masuk Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ, Pemkab Cianjur Ungkap Keuntungan yang Didapat

8 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan pendapat dan pandangan pemerintah saat mengikuti rapat kerja dengan Badan legislasi DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas kelanjutan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dan pembahasan akan dilanjut di tingkat panitia kerja (Panja) mulai besok serta menargetkan disahkan pada 4 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Masuk Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ, Pemkab Cianjur Ungkap Keuntungan yang Didapat

Salah satu keuntungan Cianjur dari RUU DKJ adalah infrastruktur penghubung antarkota atau kabupaten yang segera terealisasi.


Terpopuler: Aturan Baru Pembatasan Barang Impor Bawaan Penumpang, Kisah Penumpang Batik Air yang Keluar Jalur karena Pilot Tidur

18 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Terpopuler: Aturan Baru Pembatasan Barang Impor Bawaan Penumpang, Kisah Penumpang Batik Air yang Keluar Jalur karena Pilot Tidur

Terpopuler: Aturan baru pembatasan barang impor yang dibawa penumpang, kisah penumpang Batik Air yang keluar jalur karena pilot dan kopilot tertidur.


Cerita Penumpang Batik Air yang Pilot-Kopilot Tertidur hingga Pesawat Nyasar ke Cianjur

19 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Cerita Penumpang Batik Air yang Pilot-Kopilot Tertidur hingga Pesawat Nyasar ke Cianjur

Salah satu penumpang Batik Air yang terbang dengan kondisi pilot dan kopilot tertidur mengaku kaget atas insiden tersebut.


Terkini: Batik Air Nyasar ke Cianjur karena Pilot Tertidur, Sri Mulyani Janji THR ASN Tidak Dipotong

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Terkini: Batik Air Nyasar ke Cianjur karena Pilot Tertidur, Sri Mulyani Janji THR ASN Tidak Dipotong

Terkini: Pesawat Batik Air nyasar ke Cianjur gara-gara pilot dan kopilot tertidur, Sri Mulyani berjanji THR ASN tahun ini tidak dipotong.


Pilot-Kopilot Batik Air Tidur di Pesawat, KNKT Temukan Kecerobohan Prosedur

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Pilot-Kopilot Batik Air Tidur di Pesawat, KNKT Temukan Kecerobohan Prosedur

Investigasi KNKT menyebutkan tidak ada panduan rinci terkait IM SAFE di kasus pilot-kopilot Batik Air yang tertidur di pesawat.


Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur, Pesawat Nyasar ke Langit Cianjur

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur, Pesawat Nyasar ke Langit Cianjur

Laporan investigasi KNKT menyebutkan pesawat Batik Air sempat nyasar ke langit Cianjur karena pilot dan kopilot tertidur.