Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kandang Ayam Tutupi Jejak Pembunuhan Berantai di Rumah Wowon dan Duloh di Cianjur

image-gnews
3 tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa
3 tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cianjur - Duo serial killer, Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun, dan Solihin alias Duloh, 70 tahun, mengubur empat korban pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat. Untuk menutupi jejaknya, lubang ditutup dan ditempatkan kandang ayam di atasnya. Salah satu lubang dicor sehingga tak nampak ada jenazah yang dikubur di sana.

Dari empat jenazah, tiga diantarnya dikubur di dua lubang di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang. Dua jenazah yakni Wiwin dan Noneng dikubung di samping rumah tersangka Solihin sedangkan satu korban lainnya yakni Bayu yang baru berusia 2 tahun dikubur di samping rumah Wowon.

Mirisnya, jenazah Wiwin dan Noneng dikubur dalam lubang yang sama berukuran 1x1,5 meter dengan kedalaman 1,5 meter.

Tidak ada yang mengetahui kapan jenazah korban dikubur di lubang tersebut. Warga dan keluarga hanya mengetahui mereka menggali lubang untuk septic tank dan tidak lama kemudian lubang itu diketahui sudah ditutup kembali.

Berdalih gali lubang untuk septic tank

"Saya pernah tanya, lubang itu buat apa? Katanya buat septic tank. Saya percaya saja karena memang lokasinya di samping toilet. Setelah itu, tahu-tahu sudah ditutup lagi oleh suami saya (Wowon)," ungkap Iis, 40 tahun, istri keempat Wowon, Jumat 20 Januari 2023.

Setelah itu, baik lubang di rumah Wowon maupun Solihin, di atasnya ditempatkan kandang ayam. Hal itu diduga menjadi kamuflase supaya tidak tercium bau bangkai meskipun lubang kuburan korban tidak dalam.

Lubang yang digali polisi di rumah Wowon Serial Killer Cianjur di Kampung Babakan Mande, Kabupaten Cianjur, Jumat, 20 Januari 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz

"Iya, setelah ditutup lubangnya, Wowon jadikan di atasnya itu kandang ayam. Termasuk yang di rumah Solihin juga jadi kandang ayam di atasnya. Tidak tahun kenapa, yang jelas karena jadi kandang ayam, jadinya tidak curiga ada apa di bawahnya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, korban keempat pembunuhan berantai Wowon dan Duloh, adalah Farida yang merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) dikubur di dalam rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang. Berbeda dengan dua lubang sebelumnya, lubang kuburan korban keempat ini ditutup dengan cor secara rapi. 

Pemasang keramik di rumah Wowon dan Duloh tak curiga

Bahkan seorang warga yang memasang keramik saat merenovasi rumah usai ditinggal pergi Wowon dan Solihin, mengungkapkan jika bekas corannya tidak nampak perbedaan dengan coran yang lama.

"Kalau coran baru itu pasti ada perbedaan dengan yang lama. Saat saya pasang keramik ketika diminta renovasi rumah oleh pemiliknya, benar-benar rapi, makanya saya tidak menyangka juga ada jenazah dikubur di sana," ungkap Ujang, 40 tahun, salah seorang warga Kampung Babakan Curug.

Meski begitu, polisi berhasil mengungkap dan membongkar semua lubang kuburan para korban serial killer Wowon dan Solihin usai menangkap keduanya Senin 16 Januari 2023 lalu.

Keempat jenazah saat ini sudah dibawa oleh pihak kepolisian untuk diautopsi dan dipastikan penyebab kematiannya.

Baca juga: Masih Jadi Misteri bagi Polisi: Mengapa Dua Balita Ikut Dibunuh dalam Serial Killer Wowon dan Duloh?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

1 hari lalu

Taman Bunga Nusantara di Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, 16 November 2013. Dok.TEMPO/Sudaryono
10 Tempat Wisata Instagramable di Cianjur, Ada Pantai hingga Taman Cantik

Berikut ini beberapa tempat wisata instagramable di Cianjur yang bisa Anda kunjungi. Ada waduk hingga Taman Bunga Nusantara.


Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

4 hari lalu

Para korban yang dihadirkan saat konferensi pers pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan tujuan eksploitasi seksual di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat, 14 Februari 2020. Dittipidum Bareskrim Polri berhasil mengamankan 4 orang tersangka, 10 orang korban kasus TPPO eksploitasi seksual modus booking out kawin kontrak dan short time di wilayah Puncak, Bogor. TEMPO/Muhammad Hidayat
Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.


Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

4 hari lalu

Dua orang perempuan RN dan LR ditangkap polisi karena terlibat dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus kawin kontrak setelah korban yang dijebak melapor, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri
Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.


Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

9 hari lalu

Dua orang perempuan RN dan LR ditangkap polisi karena terlibat dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus kawin kontrak setelah korban yang dijebak melapor, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri
Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

Polres Cianjur menangkap dua perempuan atas dugaan perdagangan orang modus kawin kontrak


Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

12 hari lalu

Sejumlah kendaraan melintas di tol Jagorawi saat penerapan rekayasa lalu lintas contraflow menuju jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 11 April 2024. Satlantas Polres Bogor menerapkan rekayasa lalu lintas contraflow untuk mengurai kepadatan kendaraan yang menuju jalur wisata Puncak, Bogor saat libur hari kedua Lebaran. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Lalu Lintas Mulai Padat, Pemudik dan Wisatawan Penuhi Kawasan Puncak

Antrean kendaraan mulai terjadi di kawasan wisata Puncak, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu 13 April 2024 pagi.


Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

33 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Situs Gunung Padang Pernah Ramai Dibicarakan Pada Era Presiden SBY Hingga Muncul Perpres

Belakangan Situs Gunung Padang mendapat sorotan karen jurnalnya dicabut penerbit Wiley Online Library. Pada masa SBY, Gunung Padang pernah ramai pula.


Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

34 hari lalu

Situs Gunung Padang Akan Dipugar
Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

Jurnal online, Wiley Online Library umumkan tarik publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian Situs Gunung Padang. Bagaimana ke sana?


Cianjur Gabung Kawasan Aglomerasi Jakarta dalam RUU DKJ, ini Profilnya

35 hari lalu

Kepadatan kendaraan saat diberlakukan sistem satu arah menuju jalur wisata Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 25 Desember 2023. Menurut Satlantas Polres Bogor sebanyak 5.819 kendaraan yang masuk Puncak kawasan puncak pada libur Natal 2023, jumlah tersebut dihitung dari pukul 05.02 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB, dengan jumlah 3.138 kendaraan roda dua, 2.509 roda empat dan bus truk 172 kendaraan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Cianjur Gabung Kawasan Aglomerasi Jakarta dalam RUU DKJ, ini Profilnya

Cianjur akan bergabung dengan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) usai ibu kota pindah ke IKN sesuai RUU DKJ.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Masuk Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ, Pemkab Cianjur Ungkap Keuntungan yang Didapat

36 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan pendapat dan pandangan pemerintah saat mengikuti rapat kerja dengan Badan legislasi DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas kelanjutan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dan pembahasan akan dilanjut di tingkat panitia kerja (Panja) mulai besok serta menargetkan disahkan pada 4 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Masuk Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ, Pemkab Cianjur Ungkap Keuntungan yang Didapat

Salah satu keuntungan Cianjur dari RUU DKJ adalah infrastruktur penghubung antarkota atau kabupaten yang segera terealisasi.