TEMPO.CO, Jakarta - Nurdji ayah dari terduga teroris SN merasa bersyukur sang anak dibekuk tim Densus 88 Anti Teror Polri. Pasalnya, sampai saat ini belum terdapat korban jiwa akibat tuduhan yang disangkakan ke anak kedua tersebut.
Sebelumnya Nurdji membenarkan jika sang anak ditangkap oleh Densus 88 di kediamannya Jalan Cempaka, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren.
Nurdji yang berusia 70 tahun itu menyebut anak kedua dari 3 bersaudara itu belum lama tinggal dirumahnya. Namun dirinya tidak memungkiri jika sang anak memang sosok yang pendiam.
"Dia memang pendiam tapi baik. Setelah menikah dia ikut istrinya tinggal dirumah mertuanya," ujarnya saat dijumpai Tempo, Sabtu, 21 Januari 2023.
Kata Nurdji atas penangkapan yang dilakukan Densus 88 dirinya tidak menyesal. Apalagi, dengan ditangkapnya sang anak petugas bisa menangani kasus ini.
"Ya saya beruntung juga kan sudah di tangani, karena kan belum sempet memakan korban, ya sebenernya juga kan belum, baru di tuduhkan aja," sebutnya.
Menurut Nurdji sang anak juga belum bisa dibuktikan sebagai teroris. Apalagi sampai saat ini belum ada keterangan resmi ihwal peran sang anak.
"Misalnya taruh lah di tuduhkan teroris ini itu kan dia juga belum ledakin apa apa belum ada, ya intinya saya juga bersyukur karena dia belum tertuduh sebagai peledak mungkin ada indikasi ke arah itu ya tapi kan belum sampai ke arah itu," ujarnya.
Namun apapun konsekuensi yang akan dia hadapi Nurdji mengaku bersyukur lantaran sang anak belum merugikan orang lain dan menghilangkan nyawa seseorang.
"Dia sudah ketangkep ya saya sangat bersyukur belum banyak merugikan orang apalagi sampai membunuh orang," katanya.
Baca juga: Ayah Terduga Teroris di Tangsel Sebut Densus 88 Sita HP Hingga Buku-buku Anaknya