TEMPO.CO, Jakarta - Farida, salah satu korban yang dibunuh komplotan Wowon Serial Killer ternyata sempat tinggal bersama dua orang perempuan lainnya di sebuah kontrakan di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Mantan tenaga kerja wanita (TKW) yang dinikahi Wowon ini dieksekusi dan dikubur di rumah itu.
Semula, Farida tinggal di kontrakan tersebut pada 2021 bersama tersangka Solihin, Wowon, dan seorang anak kecil. Kepada ketua RT setempat, Solihin mengaku Farida adalah anaknya, sedangkan Wowon merukapan suami Farida yang pulang sepekan sekali.
"Kalau setahu saya ada empat orang yang tinggal di kontrakan itu, yakni Solihin, Wowon, Farida, dan seorang anak kecil. Ngakunya keluarga, Solihin bapak Farida, sedangkan Wowon suaminya," ujar Rahmat, Ketua RT 02 Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Senin 23 Januari 2023.
Namun Dedi Somantri, 39 tahun, pemilik kontrakan Wowon, mengatakan Solihin merupakan orang pertama yang mengontrak di rumahnya. Mereka tinggal berlima, yakni Farida, Wowon, Solihin, Dede, dan seorang wanita bernama Rani.
"Kalau orang dewasanya ada lima orang, jadi dua perempuan dan tiga laki-laki. Tapi katanya ada juga anak kecil, tidak tahu siapa namanya," kata Dedi.
Menurut Dedi, kepada dirinya, Solihin mengaku semua merupakan anak-anaknya. "Benar atau tidaknya saya tidak tahu, karena saat diminta KTP dan Kartu Keluarga, katanya tertinggal," kata dia.
Dia menuturkan kelima orang itu jarang berkomunikasi dengan warga sekitar, bahkan cenderung tertutup. "Selama beberapa bulan mengontrak tidak ada yang kenal dekat dengan keluarga Solihin, karena memang tertutup orangnya," ucap dia.
Dedi mengatakan saat pergi tidak satu orang pun dari mereka yang pamit. Adapun yang memberikan kunci kontrakan adalah seorang perempuan lain yang tak diketahui namanya.
"Saya juga bingung, tiba-tiba sudah pindah. Yang mengembalikan kunci rumah juga bukan Pak Solihin atau empat orang lainnya, tapi seorang perempuan dengan ciri-ciri bertubuh gemuk. Itupun sambil buru-buru memberikannya," kata dia.
Seorang tetangga kontrakan Solihin yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, selama mengontrak di rumah Dedi, keluarga Solihin memang jarang berkomunikasi dengan warga. Dia pun hanya bertegur sapa dengan Farida dan Rani kalau berpapasan di warung dekat rumah kontrakan tersebut.
Baca: Istri dari Calon Korban Wowon Serial Killer tidak Curiga saat Ambil Kopi Beracun
Farida dan Rani sempat berjualan makanan
Menurut dia, Farida dan Rani sempat berjualan makanan di depan rumah kontrakannya. Namun hanya bertahan selama beberapa bulan.
"Sekitar dua bulan jualan di depan rumahnya. Mereka jarang ngobrol. Tapi pernah ditanya orang mana, katanya asal Cimahi dan Bandung," kata dia.
Dia mengatakan Rani menjadi orang pertama yang tak terlihat usai berhenti berjualan. Setelah Rani tak terlihat, lanjut dia, ada seorang perempuan bertubuh gemuk yang tinggal di rumah tersebut.
"Asalnya, perempuan di rumah itu Rani dan Farida, tapi Rani tiba-tiba hilang. Tidak tahu kapan mulai tidak tinggal di sananya. Tapi setelah Rani tidak ada, muncul seorang perempuan bertubuh gemuk tinggal di sana. Katanya sih ibu dari anak kecil yang usianya kira-kira sekitar kelas 4 SD," kata dia.
Namun sebelum satu keluarga itu benar-benar pindah, lanjutnya, Farida jadi orang berikutnya yang tidak lagi kelihatan oleh tetangga.
"Jadi setelah Rani, kemudian Farida tidak kelihatan lagi. Yang terakhir ada di sana ya perempuan yang gemuk, Solihin, Wowon, dan Dede," kata dia.
Dia mengaku kaget mendengar kabar ditemukannya satu mayat di rumah kontrakan tersebut yang diketahui merupakan jenazah Farida.
"Tidak menyangka kalau Farida meninggal dibunuh dan dikubur di sana. Karena tidak ada gerak-gerik mencurigakan seperti gali lubang atau teriakan dari dalam kontrakan. Warga di sini juga heran, bisa tega membunuh Farida yang katanya masih keluarga Solihin. Karena kan mengakunya di sini mereka itu satu keluarga," tuturnya.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Kasus Wowon Serial Killer: Minum Kopi, Pingsan, Mulut Berbusa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.