TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum juga meresmikan skywalk Kebayoran Lama. Jembatan penyeberangan orang (JPO) Kebayoran ini disebut-sebut menjadi jembatan penyeberangan terpanjang di Ibu Kota.
"Di-undur-undur jadi belum tahu jelas kapan diresmikan," kata petugas KRL di dekat pintu registrasi Stasiun Kebayoran, Senin, 23 Januari 2023. Dua petugas berbaju orange itu lalu melintasi skywalk dengan santai.
Skywalk adalah jembatan penghubung bagi pejalan kaki yang menghubungkan Halte Transjakarta Velbak dan Stasiun Kebayoran. Fasilitas yang belum rampung ini memiliki 4 pintu registrasi di Stasiun Kebayoran, sementara dua pintu akses keluar masuk berada di Halte Velbak.
Dari Halte Velbak ada dua pintu registrasi. Di sini tersedia 2 eskalator dan 2 elevator. "Itu lift, tapi belum fungsi, harus diresmikan dulu," kata seorang petugas Transjakarta di pintu registrasi Halte Velbak.
Jembatan penyeberangan orang ini menghemat sekitar 10-15 menit antara Stasiun Kebayoran-Halte Velbak. Sebelum skywalk ini dibangun, lalu lintas orang dari stasiun ke halte atau sebaliknya, memakan waktu sekitar 30 menit.
Baca juga: Besok Skywalk Kebayoran Lama Diresmikan, JPO Terpanjang di Jakarta
Waktu tempuh itu bisa lebih jika pejalan kaki harus berhenti menunggu lampu merah atau hujan, yang menyebabkan jalanan terendam air, dan menyulitkan pejalan kaki menuju stasiun atau halte.
Seorang pejalan kaki, Aksa, yang ditemui Tempo di skywalk, mengatakan JPO ini sangat membantu para pejalan kaki. Penumpang KRL dan Transjakarta juga lebih aman karena tak perlu menyeberang jalan.
"Bagus ya, karena bahaya kalau menyeberang di bawah. Terutama di persimpangan itu, kadang pengendara tidak mau mengalah," kata Aska.
Aska senang karena JPO itu dilengkapi kamera CCTV sehingga lalu lintas orang naik-turun terpantau kamera. "Kalau difasilitasi kamera itu sangat membantu karena itu untuk keamanan," tutur Aska. "Dari segi keamanan di Jakarta, itu sangat penting."
Pantauan Tempo hari ini, pengguna skywalk pada masa uji coba ini tampak antusias. Beberapa di antaranya berhenti sejenak. Mengeluarkan kamera dari saku, dan mengabadikan momen dari JPO dengan latar gedung-gedung menjulang. Ada yang berdiri sejenak sambil melempar pandang ke penjuru skywalk.
Seorang ibu terlihat mengantar anaknya masuk Stasiun Kebayoran untuk melihat skywalk baru itu. Tak lupa perempuan ini juga berfoto.
"Saya baru lewat sini. Ini mau antar dia lewat sini, katanya dilihat di televisi," kata ibu itu sambil menunjuk bocah 3 tahun di belakangnya.
Dari jauh skywalk ini terlihat meliuk seperti ular, dan ditopang tiang-tiang besi berwarna abu-abu. Sisi kiri dan kanannya ditopang besi sebesar betis orang dewasa, dicat warna kuning. Berbeda dengan dindingnya. Pada pembatas kanan-kiri skywalk dipagari besi dan berdinding plastik transparan.
Selain kamera ada juga lampu sepanjang satu meter terpasang di plafon. Lampu berwarna putih ini berada di sepanjang skywalk. Sekitar pukul 17.45 ia menyala. Sementara di sisi kanan-kiri JPO, terpasang lampu warna-warni yang kilaunya diarahkan ke dalam ruas jembatan penyeberangan.
Di antara Halte Transjakarta Velbak dan Stasiun Kebayoran, tersedia Halte Pasar Kebayoran Lama. Ada satu buah lift untuk akses naik dari halte ke skywalk atau akses turun pengguna JPO menuju halte. Tampak pintu ini masih dipalang tripleks.
Di halte yang terletak di bagian tengah skywalk ini terlihat masih ada pekerja yang sibuk mengecat dinding halte, tempat transit penumpang Transjakarta itu. Terlihat sejumlah pria memakai helm kuning masih menyekop pasir dan mengangkat besi.
Pekerjaan itu halte belum rampung. Padahal peresmian Skywalk Kebayoran Lama itu direncanakan berlangsung besok setelah diberlakukan masa uji coba sejak Sabtu-Senin. "Besok enggak jadi. Tunda lagi, Jumat," ujar seorang petugas keamanan di Halte Velbak.
Baca juga: Warga Desak Skywalk Kebayoran Lama Segera Difungsikan: Jangan Tunggu Peresmian Bertele-tele