Wowon sehari-hari hidup dari hasil kerja anak-anak tiri
Hingga kini, belum jelas benar, untuk apa dan dikemanakan uang yang diterima Wowon tersebut. Hanya disebut bahwa Dede sebagai pendah, orang ketiga yang membantu Wowon dan Duloh dalam serial killer ini.
Karena faktanya, Wowon dan Duloh dalam kesehariannya hidup dalam kesulitan ekonomi. Bahkan, seringkali yang terjadi adalah Wowon hidup dari hasil kerja anak-anak tirinya.
Iis, 40 tahun, istri keempat Wowon, mengatakan, setiap bulan Wowon hanya memberikan nafkah sebesar Rp 1,5 juta. Uang sebanyak itu hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari di luar dari biaya sekolah anak dan lain-lain.
"Ngasih hanya Rp 1,5 juta. Katanya itu hasil dari bekerja di pabrik beras," kata Iis.
Dedi, 45 tahun, kakak kandung Iis, sejak menikah dengan adiknya, Wowon hidup dengan keadaan ekonomi yang serba pas-pasan. Tidak ada kemewahan dalam hidupnya. Sama halnya dengan Wowon, Solihin yang juga merupakan paman dari Dedi dan Iis hidup pas-pasan.
"Boro-boro hidup mewah, Wowon sama Solihin ekonominya susah. Tidak beda jauh dengan saya yang sehari-hari memulung. Rumah Wowon juga bukan hasil dari usaha dia, tapi hasil dari adik saya (Iis) bekerja sebagai TKW," ujar Dedi.
Anak tiri cerita Wowon yang menggantungkan hidup dari para korban
Adapun Salsa, 13 tahun, anak tiri Wowon, mengatakan, selama ibunya, Ai Maemunah, menikah dengan Wowon, uang yang diberikan hanya sekitar Rp 500 ribu per bulan.
Menurut dia, selama ini Wowon bergantung hidup dari hasil kerja anak-anak tirinya atau kakak Salsa yang bekerja di perusahaan konveksi di Bandung. Dua kakak Salsa itu, M Ridwan, 20 tahun, dan M Riswandi, 17 tahun, bersama ibunya Ai Maemunah adalah korban Wowon dan Duloh yang tewas setelah minum kopi yang diisi racun di Bekasi.
"Setahu Salsa ngasih uang hanya Rp 500 ribu setiap bulan. Untuk sehari-hari, biaya hidup dari kakak-kakak Salsa yang kemarin jadi korban Pak Wowon," kata Salsa.
Dede Solehudin, setali tiga uang dengan Wowon dan Duloh. Dede bergantung hidup pada sang istri, yakni Yani yang bekerja sebagai TKW di Timur Tengah. Setiap bulan Yani mengirim uang kepada Dede, namun uang tersebut selalu habis.
"Saya sebagai ayahnya sangat kesal, karena selama Yani kerja di luar negeri uangnya selalu dikirim kepada Dede, tapi tak ada hasilnya. Tidak lama setelah itu Yani telepon, dan ngasih kabar bahwa Dede sudah mengeluarkan talak," ujar Ahal, mertua Dede.
Disebutkan Ahal, uang hasil bekerja Yani selama beberapa tahun di Arab Saudi dikirimkan kepada Dede, lalu diberikan oleh Dede kepada Wowon, pelaku utama serial killer bersama Duloh.
DEDEN ABDUL AZIZ
Baca juga: Wowon dan Duloh Incar Tetangga di Cianjur Jadi Tumbal Buang Sial Setelah Aksi di Bekasi