TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan Aki Banyu dalam kasus pembunuhan Wowon serial killer adalah tokoh fiktif. Menurut dia, Aki Banyu adalah Wowon Erawan yang memerintahkan korban penipuan melompat ke laut jika ingin sukses.
"Ini cukup unik, ternyata tersangka Wowon itu berperan sebagai Aki Banyu. Selain atas nama Wowon, yang berperan mengantarkan korban untuk dieksekusi," kata dia kepada wartawan, Selasa, 24 Januari 2023.
Kasus pembunuhan berantai ini berawal dari penemuan satu keluarga di Bekasi yang terkapar akibat keracunan pada 12 Januari 2023. Penyelidikan polisi mengungkap tiga anggota keluarga itu tewas diracun.
Mayoritas korban tewas adalah keluarga Wowon sendiri. Akan tetapi, ada pula Tenaga Kerja Wanita atau TKW yang ditipu dan dibunuh.
Dalam kasus penipuan dan pembunuhan berantai ini terkuak Wowon dan Duloh menjanjikan bisa menggandakan uang korbannya maupun janji korban bakal sukses secara supranatural.
Hengki melanjutkan, tokoh fiktif Aki Banyu terbongkar pasca polisi menyita dan memeriksa ponsel Wowon. Polisi mendapati, Wowon memerankan tokoh yang disakralkan.
Baca juga: Sehari-hari Hidup Susah, Kemana Wowon Mengalirkan Uang dari Para Korban Serial Killer?
Selain fiktif, Aki Banyu adalah tokoh yang sulit ditemui dalam cerita serial killer ini. Bahkan, kata Hengki, dua rekan Wowon, Duloh dan Dede, baru mengetahui sandiwara tersebut ketika mereka tertangkap.
"Sekarang pertanyaannya mengapa sekian tahun Duloh dan Dede bisa teperdaya? Karena suaranya itu memang berbeda," ujar Hengki.
Wowon rupanya bisa mengubah suaranya, sehingga lihai berperan sebagai Aki Banyu. Sebab, tutur Hengki, pria ini berprofesi sebagai dalang. Pekerjaan itulah yang membuat Wowon berhasil menipu rekan dan korbannya.
"Jadi suaranya bisa berubah-ubah. Sudah kami praktikkan pada saat pemeriksaan (Wowon) kemarin," tutur Hengki.
Hengki menjelaskan, korban menuruti perintah Aki Banyu untuk membunuh dengan cara dicekik atau diracun. Pria berusia 60 tahun itu juga memerintahkan korban penipuan untuk melompat ke laut apabila ingin meraih kesuksesan.
Polisi menemukan dua korban Wowon serial killer yang melompat ke laut di Bali. Mereka adalah Siti dan Noneng.
Baca juga: Polisi Ungkap Ada 11 TKW jadi Korban Penipuan Wowon Serial Killer
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.