Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, pada Jumat, 3 Januari 2020. Dia mengatakan sodetan Sungai Ciliwung dapat signifikan mengurangi debit aliran air sehingga membantu mengurangi banjir.
Sodetan Sungai Ciliwung dapat mengalirkan air sebanyak 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur (BKT) untuk diteruskan langsung menuju laut di utara Jakarta.
Sementara debit air banjir Sungai Ciliwung mencapai 570 meter kubik per detik. Jika sodetan itu terwujuf, maka debit air banjir dapat terkurangi menjadi 510 meter kubik.
Dari rencana 1,2 kilometer sodetan yang di bawah tanah antara kawasan Bidara Cina, Otista, hingga ke Kali Cipinang, menuju KBT, baru terbangun 600 meter.
Sementara sisa pembangunan, termasuk pembangunan jalur masuk air atau "water inlet", terkendala karena faktor pembebasan lahan. Jika pembebasan lahan sudah dilakukan, Menteri Basuki menilai pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung memakan waktu sekitar 6 bulan.
Anggaran normalisasi Ciliwung Rp 700 miliar
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan, pihaknya mengalokasikan Rp 700 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi Ciliwung. Anggaran ini masuk dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD DKI Tahun Anggaran 2023.
"Normalisasi Kali Ciliwung kurang lebih sekitar Rp 700 miliar," kata Heru usai rapat paripurna di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 8 November 2022.
Baca: Kepgub Anies Baswedan Kedaluwarsa, DKI Minta Penetapan Lokasi Sodetan Ciliwung Diperpanjang
Heru menuturkan rencananya pemerintah DKI bakal membebaskan lahan di empat kelurahan tahun depan. Dia tak mendetailkan lokasinya. Akan tetapi, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Yusmada Faizal telah menyampaikan empat kelurahan tersebut dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI pekan lalu.
"Kami mendapat arahan dari Kementerian PUPR bahwa untuk Ciliwung diprioritaskan di empat kelurahan," terang Yusmada dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam 1 November 2022.
Normalisasi Kali Ciliwung dari Simatupang - Manggarai
Yusmada juga merinci empat kelurahan yang menjadi prioritas, antara lain:
1. Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Kebutuhan pembebasan lahan 0,8 hektare
2. Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Kebutuhan pembebasan lahan 1,5 hektare
3. Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasi persisnya dari MT Haryono mengarah ke Kalibata. Kebutuhan pembebasan lahan 2,25 hektare
4. Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Kebutuhan pembebasan lahan 1,95 hektare. Pembebasan lahan dari Jembatan Tong Tek Jatinegara menuju Pintu Air Manggarai.
Dengan begitu, target pembebasan lahan normalisasi pada 2023 sebanyak 6,45 hektare. Yusmada menyebut normalisasi Kali Ciliwung dari arah Simatupang ke Manggarai seharusnya mencapai 19 kilometer.
Pemerintah Provinsi DKI dan Kementerian PUPR telah menyepakati normalisasi Kali Ciliwung di 7 kelurahan prioritas. Proses normalisasi akan dilanjutkan bertahap yang dimulai di empat dari tujuh kelurahan prioritas pada 2023.
Sodetan Ciliwung Kurangi Banjir Jakarta 10 Persen
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pembangunan sodetan yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur (KBT) bisa mengurangi banjir di ibu kota hingga 10 persen.
"Insya Allah di akhir April bisa semua berfungsi dan tentunya mengurangi banjir di Jakarta. Persentasenya 10 persen," kata Heru saat mendampingi Presiden Jokowi di proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2023 dikutip dari Antara.
Sodetan Ciliwung ini nantinya dapat mengurangi debit air sebanyak 33 meter kubik pada status Siaga IV, hingga 63 meter kubik per detik pada status Siaga I.
MUTIA YUANTISYA | PEBRIANTO
Baca juga: Jokowi Puji Heru Budi Garap Sodetan Ciliwung, PSI DKI: Anies Gak Punya Niat Kuat