TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan tetap melanjutkan tarif integrasi Rp10 ribu dan terus melakukan evaluasi soal besarannya. Mengingat, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat meminta Pemprov untuk mengevaluasi besaran tarif itu karena banyak warga yang memilih menyambung dengan angkutan daring.
"Kami terus melakukan evaluasi. Jadi, bagaimana agar prinsip perpindahan moda itu masyarakat yang bermobilitas mendapatkan nilai manfaat dari situ," kata Syafrin di Sarinah, Ahad, 29 Januari 2023.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan evaluasi agar masyarakat mendapatkan manfaat dari program tarif integrasi. "Kami terus melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan tarif integrasi yang sekarang sudah dijalankan," ujarnya.
Kepala Dishub DKI itu mengatakan tarif integrasi pemanfaatannya bagi masyarakat yang berkegiatan menggunakan transportasi umum minimal dua moda.
Jadi, masyarakat yang menggunakan Transjakarta, kata Syafrin, pindah ke MRT atau pindah ke LRT akan mendapatkan nilai manfaat dari penerapan tarif integrasi.
"Namun, selama yang bersangkutan hanya menggunakan satu moda saja, maka otomatis bahwa yang bersangkutan dikenakan tarif yang berlaku di moda itu," ucapnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa dua perusahaan transportasi swasta, Grab dan Gojek telah menjadi bagian dari program integrasi. "Saat ini, kan, untuk Grab, Gojek sudah masuk (integrasi). Jadi, misalkan kita mengakses aplikasi itu di halte tujuan, misalnya bisa langsung dipesan Gojek atau Grab," kata Syafrin.
Dia menyebutkan, angkutan daring menjadi first atau last mile-nya angkutan masal. "Sudah sejak tahun lalu mereka kerja sama," katanya.
Jaklingko Ingin KRL Gabung Tarif Integrasi, Susul Transjakarta-MRT-LRT
Anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD DKI Jakarta, PT JakLingko Indonesia, mengkaji skema tarif integrasi Kereta Rel Listrik (KRL) untuk bergabung dengan transportasi massal lainnya.
"Untuk kajian sudah ada skenario yang include dengan KRL dan ini nanti kami akan tindaklanjuti," kata Direktur Utama JakLingko Indonesia Muhammad Kamaluddin di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022 seperti dikutip dari Antara.
Kamaluddin menuturkan pihaknya tetap memiliki komitmen untuk menindaklanjuti kajian yang mencakup KRL itu. "Kami akan berkomitmen menindaklanjuti tapi mungkin kami lihat hasil pada bulan Desember atau awal tahun depan," imbuh Kamaluddin.
Walau demikian, ia mengakui hingga saat ini belum ada pembahasan dengan Kementerian Perhubungan terkait wacana memasukkan KRL dalam tarif integrasi menyusul MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Anies Luncurkan Tarif Integrasi Jaklingko Maksimal Rp 10 Ribu, Tiru Hongkong, Singapura & London