TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya DKI Jakarta umumkan 3 nama yang lolos tahapan tes calon sekretaris daerah atau Sekda DKI Jakarta. Hasil seleksi itu diumumkan Ketua Panitia Seleksi Terbuka Suhajar Diantoro melalui Pengumuman Nomor 4 tahun 2023 yang diunggah di laman Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, hari ini.
Tiga nama calon Sekda DKI itu adalah Joko Agus Setyono, yang saat ini Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Bali,
Dhany Sukma (Wali Kota Jakarta Pusat) dan Michael Rolandi Cesnanta Brata (Kepala Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta).
Disebutkan bahwa tiga nama calon itu keluar berdasarkan hasil seluruh tahapan seleksi yang dilakukan panitia seleksi (pansel). Namun tidak ada total nilai dari seluruh tahapan seleksi dalam surat keputisan itu.
Hasil seleksi pansel yang ditandatangani Suhajar Diantoro pada Jumat, 27 Januari itu disebut bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat.
Baca juga: Heru Budi Ingin Sekda DKI yang Paham Soal Anggaran
Sebelumnya disebutkan,
Joko Agus Setyono meraih nilai tes manajerial tertinggi, sebesar 88,16. Posisi kedua ditempati Dhany Sukma dengan nilai 87,07, dan Michael Rolandi mencatat 86,58.
Pengumuman hasil akhir yang disampaikan pansel ini lebih cepat dibandingkan jadwal semula, yakni 2 Februari 2023.
Tiga nama calon Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta itu lolos dalam hasil akhir pansel setelah menyisihkan tiga kandidat lain yang mengikuti tes terakhir yaitu tes wawancara. Tiga nama pejabat DKI yang tersisih itu adalah Kepala Inspektorat DKI Syaifullah Hidayat, Kepala Pelaksana Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Isnawa Adji, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Benni Aguscandra.
Sebelumnya, pada tes kompetensi bidang (penulisan makalah), Kepala Inspektur Provinsi DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat memperoleh nilai tertinggi. Nilai makalahnya sebesar 80,3. Namun dalam tes selanjutnya, Syaefuloh tersisih.
Para calon itu telah melalui rangkaian seleksi mulai dari administrasi, kompetensi bidang dengan penulisan makalah, tes manajerial, dan sosio kultural hingga tes wawancara dengan tim pansel.
Bobot terbesar seleksi jabatan pimpinan tinggi itu adalah wawancara pansel 35 persen, sedangkan tes manajerial dan sosial kultural 25 persen. Kompetensi bidang dan rekam jejak masing-masing 20 persen.
Panitia seleksi akan menyampaikan hasil penilaian akhir seleksi itu kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) DKI, yaitu Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Heru akan menyerahkan 3 nama calon itu kepada Presiden Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi melalui Menteri Dalam Negeri.