TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan penurunan angka stunting di Ibu Kota serendah-rendahnya. Namun, ia tidak merinci jumlah yang ingin dicapai, sementara Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan penurunan angka stunting pada 2024 di bawah 14 persen.
"Seturun-turunnya (target), pokoknya kita kerja, kerja," kata Heru Budi usai meninjau kegiatan pencegahan stunting di RPTRA Triputra Persada Hijau, Jakarta Utara, Selasa, 31 Januari 2023.
Heru optimistis, Jakarta bisa mengatasi masalah ini dan mencapai target punurunan angka stunting. "Pertama, DKI itu gampang dijangkau, berikutnya kami, Pemerintah DKI melalui Camat, Lurah, Wali Kota, Dinas Kesehatan, Puskesmas sudah cukup bagus," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi Kanwil Ditjen Kekayaan Negara DKI Jakarta Didik Hariyanto mengatakan perekonomian di Ibu Kota Jakarta semakin membaik dan menguat dengan realisasi pendapatan dan hibah APBN Regional sampai dengan 30 November 2022.
Ia mengatakan dana tersebut mencapai Rp 1.435,87 triliun atau 148,53 persen dari target. Sedangkan pagu belanja terealisasi sebesar Rp563,99 triliun atau 78,84 persen dari pagu yang berdampak pada surplus regional sebesar Rp889,23 triliun atau 330,87 persen dari target.
Baca: Jakarta Utara Paling Tinggi Memiliki Angka Kemiskinan Ekstrem pada Maret 2022
Dana penanggulangan kemiskinan DKI Jakarta mencapai Rp 10,22 triliun
“Adapun dengan penerbitan Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2022 tentang Pengurusan Piutang Negara oleh PUPN, diharapkan mempercepat dan memperkuat pengurusan piutang negara," ujar Didik Hariyanto tentang kinerja APBN di wilayah DKI Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 28 Desember 2022.
Selain itu disebutkan kontribusi belanja negara tahun 2022 untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem, stunting, dan ketahanan pangan di DKI Jakarta saja mencapai Rp 10,22 triliun yang terdiri dari APBN sebesar Rp 1,34 triliun dan APBD sebesar Rp 8,88 triliun.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem, stunting, dan ketahanan pangan di DKI Jakarta, antara lain meliputi, Program Keluarga Harapan (PKH), pembuatan beras fortifikasi FS Nutri Rice untuk percepatan penurunan stunting, edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya memenuhi hak anak, serta membangun sentra-sentra perdagangan (sentra beras, daging dan lain-lain).
Baca juga: Angka Kemiskinan Ekstrem Jakarta Capai 95 Ribu, BPS DKI: Sudah di Kerak-keraknya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.