2 Kali Lolos dari Maut, Yeni Enggan Pulang
Sempat dua kali akan dibunuh Duloh, Yeni berhasil melarikan diri.
Duloh alias Solihin merupakan sang eksekutor yang diminta Wowon untuk membunuh para korbannya. Salah satu target pembunuhan berantai yang berhasil selamat adalah Yeni.
Yeni sempat akan dibunuh sebanyak 2 kali. Pertama, saat dibawa ke Lampung dan kedua saat dipanggil Duloh sudah sempat ditidurkan kemudian diikat, ditarik. Keberuntungan berpihak kepada Yeni, akibat perlawanannya dia berhasil melarikan diri.
“Saya lupa tahunnya, yang jelas dua kali dan sudah diakui Duloh. Sudah dipanggil ditidurkan, ditutupi amplop. Modusnya beda sama yang lain, biasanya dicekik. Ini diikat tali,” kata Hengki.
Sebelumnya, Ahal Suparman, 71 tahun, ayah Yeni mengatakan tersangka Wowon pernah melontarkan ancaman akan membunuh seluruh anggota keluarganya. Ancaman itu diterima oleh anaknya, Yani alias Yeni, 35 tahun, adik Ai Maemunah, yang juga mantan istri tersangka M Dede Solehudin.
“Anak saya Yani sempat menelepon dari tempat kerjanya di Arab Saudi untuk mengingatkan saya agar berhati-hati dan waspada jika bertemu dengan Wowon. Sebab, dia sempat menerima telepon dari Wowon yang mengancam akan menghabisi seluruh anggota keluarganya hingga tujuh turunan,” kata Ahal di Cianjur, Senin 23 Januari 2023.
Selain mengancam Yani, kata Ahal, Wowon juga sempat melakukan upaya pembunuhan terhadap Yani, namun gagal.
“Pengakuan Yani, dia sempat akan ditenggelamkan di laut lepas di Surabaya dan diracun di Ciranjang, namun selalu gagal," ujarnya.
Karena merasa terancam, Yani hingga saat ini tidak mau kembali ke Cianjur. "Dia terus mengingatkan seluruh keluarga agar berhati-hati dan waspada agar tidak berurusan dengan Wowon,” kata Ahal.
Ahal menyebutkan, Yani dan tersangka Dede Solehudin bercerai setelah pihak keluarga menasehati anak keempat dari pernikahannya dengan Iim Halimah itu. Iim juga diduga tewas di tangan Wowon.
Selain Yeni, Hengki juga membeberkan saksi kunci lain, seorang TKW bernama Nenen yang hingga saat ini kepolisian belum bisa melacak keberadaannya.
Hengki mengakui bahwa ketiga tersangka, Wowon Erawan, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solihudin sulit untuk dimintai keterangan. Data dan fakta kejadian diakuinya didapat dari pengumpulan fakta kemudian dikroscek kembali kepada para tersangka dan baru diakui.
Kepolisian belum bisa memastikan motif pembunuhan berantai itu. Terkait motif pihaknya akan menggunakan ahli psikologi forensik untuk melaksanakan outopsi dan pemanggilan psikiater.
“Kita akan observasi. Sejauh ini apa Wowon, Duloh dan Dede masih konsisten,” katanya.
Dari data kepolisian, Wowon Serial Killer menginstruksikan agar Duloh membunuh para korban ketika korban menagih hasil penggandaan uang. Merasa terdesak, Wowon meminta Duloh mengeksekusi para korban penipuan maupun keluarganya sendiri.