TEMPO.CO, Jakarta - Ahli transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta polisi menangani kasus tabrak lari di Ciputat yang diduga melibatkan bus TransJakarta dan truk box hingga menewaskan Agam Aryo Nugroho, 18 tahun, dengan benar. Dia menyarankan polisi memeriksa semua saksi dan kamera pengawas di sekitar lokasi kecelakaan.
"Saya pikir itu semua harus diperiksa. Sopir TransJakarta, sopir truknya harus diperiksa," kata Azas dalam sambungan telepon, Ahad, 5 Februari 2023.
Menurut Azas, pemeriksaan detail itu penting untuk tidak memunculkan kegaduhan di tengah masyarakat. Dia menegaskan jika kasus tabrak lari yang menewaskan Agam ini tidak ditangani, akan seperti kasus mahasiswa UI, Hasya Athallah Syaputra dengan purnawirawan polisi.
"Kalau kasus ini harus diperiksa semua. Karena katanya itu sepeda motor mau menyalip ke Jakarta, dia jatuh di antara TransJakarta dan truk box ya," tutur Azas.
Bagi Azas pengungkapan kasus Agam ini sangat gampang. Pasalnya, di sekitaran lokasi kecelakaan itu banyak tempat CCTV termasuk kamera pengawas di luar dan dalam bus TransJakarta. Pengamat yang juga advokat itu mengaku memperoleh sebua rekaman video peristiwa tersebut.
Rekaman video itu berasal dari sebuah restoran di dekat tempat kejadian perkara. Dalam gambar itu, Azas berujar, tampak orang-orang berlari menuju Agam yang tergeletak di aspal.
"Tadi saya lihat ada itu semua CCTV di sekitar situ. Saya dapat itu," ujarnya. Kelihatan betul itu TransJakarta lewat itu korban tergeletak di situ. Nanti dicek lagi."
Baca: Tabrak Lari di Ciputat Diduga Libatkan Transjakarta dan Truk, Satu Pelajar Tewas
Siswa SMKN 4 Kota Tangerang berangkat sekolah
Peristiwa ini berawal saat Agam hendak berangkat ke sekolahnya di SMKN 4 Kota Tangerang menggunakan sepeda motor. RR, kakak korban, mengatakan adiknya berangkat dari rumah di Pondok Cabe Ilir 6 melalui Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, ke sekolah pukul 5.50.
"Sekitar pukul 6.10 WIB terjadi kecelakaan di sebrang Pizza Hut RE Martadinata. Kecelakaan ini diduga melibatkan tiga kendaraan, yaitu motor Beat hitam, bus yang diduga Transjakarta dan truk wing box," katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Februari 2023.
Berdasarkan penuturan saksi bernama Wahyu, kata RR, usai terjadi kecelakaan, adiknya yang penuh luka dibiarkan tergeletak di pinggir jalan. Dua kendaraan lain yang terlibat kecelakaan melarikan diri. "Karena masih pagi dan agak gerimis, belum banyak warga dan toko yang buka," ucap dia.
Warga yang menyaksikan kecelakaan ini, kata RR, sempat meminta orang lain mengejar dua kendaraan tersebut. "Mereka ada yang teriak untuk ‘kejar mobilnya’ tapi karena jumlah warga sedikit dan bingung mobil mana yang harus dikejar (truk atau bus), maka kedua kendaraan tersebut berhasil pergi,” ucap dia.
Menurut Wahyu, kata RR, kondisi lalu lintas saat kecelakaan terjadi belum begitu ramai sehingga dua yang kendaraan terlibat mudah melarikan diri.
Menurut RR, kasus ini sudah ditangani oleh Polres Tangerang Selatan. “Progress sampai saat ini CCTV Pizza Hut sudah di penyidik dan Senin nanti pemanggilan saksi. Saya berharap ada warga atau dashcam yang merekam nopol atau rekam kejadian dari sudut pandang lain untuk bukti tambahan," katanya.
Azas dalam penjelasannya, polisi perlu menangani kasus Agam ini dengan baik. Sehingga kesimpulan polisi tidak keliru untuk menetapkan tersangka atau korban kecelakaan. "Periksa semua CCTV untuk mendukung pemeriksaan yang baik," ucap Azas.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.