TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyarankan warga tak mengonsumsi obat sirop untuk sementara waktu. Anjuran ini mengingat ditemukannya dua kasus baru gagal ginjal akut di Ibu Kota.
"Hindari pemberian obat sirop sementara waktu, kecuali ada petunjuk dokter," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 6 Februari 2023.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI mengungkap temuan dua kasus baru Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di DKI Jakarta pada awal 2023. Kedua korban pernah meminum obat sirop penurun panas merk Praxion.
Satu orang telah terkonfirmasi menderita gagal ginjal akut dan meninggal. Sementara satu lagi masih suspect.
Ngabila membeberkan tiga kunci mencegah penyakit gagal ginjal akut. Pertama, memakai masker, menghindari orang yang sedang sakit, menjaga kebersihan lingkungan diri, dan lingkungan makanan.
Kedua, tidak meminum obat sirop untuk sementara waktu, kecuali atas petunjuk dokter dan dengan cara yang tepat. Ketiga, melakukan deteksi dini jika ada gejala awal gagal ginjal akut.
Misalnya, seperti intensitas buang air kecil tiba-tiba berkurang, anak masih mengeluhkan sakit, dan memiliki riwayat mengonsumsi obat sirop 4-6 hari sebelumnya. Jika mengalami gejala tersebut, Ngabila menuturkan, segera ke dokter untuk mendapat perawatan.
"Berpacu dengan waktu. Jangan sampai terlambat agar anak selamat," ujar dia.
Dia juga mengingatkan agar orang tua selalu memantau kondisi anak 4-6 hari sesudah mengonsumsi obat sirop.
"Tetapi jika sesudah konsumsi obat sirop kondisi anak saat ini sudah sehat, bugar, aktif kembali, tidak perlu khawatir. InsyaAllah aman," jelas Ngabila.
Baca juga: 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Satu Pasien Meninggal Usai Konsumsi Praxion
Selanjutnya tentang 2 kasus gagal ginjal akut di Jakarta