TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko salut atas sikap Bripka Madih yang dinilai gentle. Kemarin, Brigadir Polisi Kepala Madih dikonfrontasi dengan penyidik berinisial TG yang diduga memerasnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sejak pagi hingga menjelang malam itu, dibicarakan soal luas tanah, waktu, dan tempat kejadian. "Ada persamaan dalam waktu dan tempat tidak ada bantahan, dan yang kami salut gentle juga dari Pak Bripka Madih langsung mendatangi TG, memeluk dan minta maaf," ujar Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Selasa, 7 Februari 2023.
Dia mengapresiasi langkah konfrontasi ini agar kasus dugaan polisi peras polisi ini tidak berkembang menjadi opini liar di publik.
Konfrontasi ini juga membahas soal laporan dari orang tua Bripka Madih atas dugaan penyerobotan tanah pada 2011. Termasuk dugaan pemerasan yang dialami oleh anggota Polsek Jatinegara tersebut pada Januari 2023.
Trunoyudo mengatakan persoalan itu akan dijelaskan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi. "Ada Pak Dir yang akan menyampaikan bagaimana progressnya, kasusnya, dan adanya permintaan dari penyidik (TG) yang sudah purnawirawan," tutur Trunoyudo.
Kasus Bripka Madih yang mengaku diperas polisi ini berawal dari video yang menunjukkan anggota provos Polsek Jatinegara itu memakai seragam anggota Profesi dan Pengamanan Polri membawa massa dan cangkul. Dia memasang plang dan patok di tanah yang diklaim sebagai miliknya.
Madih mengklaim memiliki tanah seluas 3.600 meter persegi dari orang tuanya. Dia mempermasalahkan dugaan penyerobotan tanah miliknya itu seluas 1.600 meter persegi.
Untuk menyelesaikan kasus ini, Bripka Madih melaporkan kasus sengketa tanah ini ke Polda Metro Jaya. Namun dia melaporkan penyidik berinisial TG malah melakukan pemerasan dengan meminta uang pelicin Rp 100 juta dan tanah seribu meter persegi.
Baca juga: Mengaku Diperas Sesama Polisi, Bripka Madih Kini Dilaporkan Warga Jatiwarna Bekasi ke Polda Metro