Dia mengatakan, minimal ada tiga kajian, yaitu legal, teknis dan bisnis. Kajian yang pertama dari sisi legal dan sudah selesai yang dilakukan oleh AHP. Pada saat ini juga sedang berlangsung penentuan pemenang untuk melakukan kajian teknis yang diperkirakan selesai pada akhir April 2023, dan kajian bisnis.
“Karena ini merupakan lahan milik Pemprov DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol, kami melakukan B2B dalam rangka untuk mengefisienkan biaya, sehingga nanti kami bekerja sama agar tercapai win-win,” kata Dirut MRT Jakarta itu.
Selain depo, MRT juga berencana membangun kawasan Transit Oriented Development (TOD). “Sehingga kami memiliki depo di sana, sementara TOD nya akan kita bangun di sana dan Ancol akan memiliki customer yang tidak berhenti sepanjang tahun,” katanya.
Tuhiyat mengatakan target kepastian lahan depo MRT Jakarta Fase 2 pada Mei 2023. Kajian lokasi alternatif akan dimulai pada bulan ini dan sedang dilakukan proses pengadaan konsultan.
Baca juga: Tempat Parkir MRT Jakarta Dikeluhkan, DPRD DKI Minta Park and Ride di Dekat Stasiun