TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan orang tua siswa SDN Pondokcina 1 Depok, Wawan mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa Pemerintah Kota Depok tetap akan melanjutkan penggusuran sekolah.
Wawan mengatakan saat ini anak-anak mereka yang kembali belajar di SDN Pondok Cina 1 mencapai 90 persen.
"Tapi kami khawatir karena posisi kami sekarang ini masih posisi sementara, karena menunggu bulan Juni akan direlokasi, itu yang mau kita pertahankan, agar tidak jadi direlokasi, sekolah tetap ada, untuk itu kita dimediasikan oleh Ombudsman ini," kata Wawan di Gedung Ombudsman RI, Rabu, 8 Februari 2023,
Dia menerangkan, pernyataan Pemkot Depok yang menganggap SDN Pondok Cina 1 tidak aman karena berada di pinggir jalan raya dan akses Margonda Raya sudah masuk sekunder 2.
"Itu menurut mereka, padahal sekolah di pinggir jalan raya di Depok tidak hanya SDN Pondok Cina 1, ada SDN Anyelir (di Jalan Nusantara) contohnya, sekolah yang di pinggir jalan raya persis," ujar Wawan.
Menurut Wawan, alasan Pemkot Depok sudah tidak akuntable karana yang menyelenggarakan survei dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok.
"Menurut kami, seharusnya yang mengadakan survei tentang tatakota itu diserahkan ke lembaga independen tersendiri," kata Wawan.
Wawan menjelaskan, alasan dari Pemkot Depok yang menilai keberadaan SDN Pondok Cina 1 berbahaya bagi siswa, ada solusi tanpa harus direlokasi.
"Bisa bangun JPO (Jembatan Penyebarangan Orang), memindah pintu akses ke samping gerbang, akan aman buat anak-anak," ucap Wawan.
Francine Widjojo, Tim Advokasi SDN Pondokcina 1 menambahkan, masalah keamanan juga tidak masuk akal kalau direlokasi ke SDN Pondok Cina 3 yang akses masuknya dari gang samping SDN Pondok Cina 1.
"Sehingga alasannya jika jalan Margonda Raya berbahaya, ya sama-sama dong itu kan satu akses di sana," ucap Francine.
Pilihan Editor: Perlawanan Orang Tua Siswa SDN Pondokcina 1 Depok Berlanjut, Hari Ini Beri Klarifikasi ke Ombudsman