TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) menggelar demonstrasi di depan kantor Balai Kota DKI Jakarta hari ini. Dalam aksinya, mereka menolak rencana pemberlakuan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Dari atas mobil komando, sejumlah perwakilan massa saling bergantian berorasi. "Tolak ERP sekarang juga," kata salah seorang orator dari atas mobil komando.
Massa mulai berkumpul sekitar pukul 12.23 WIB. Berdasarkan pantauan Tempo, hingga pukul 14.11 WIB, massa masih memadati depan kantor Balai Kota di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Akses jalan ini pun ditutup.
Demo memanas. Massa mencoba merangsek masuk pukul 14.45 WIB.
Peserta demo yang hadir terlihat memakai jaket ojol berwarna hijau dan kuning. Namun, ada juga yang mengenakan pakaian hitam yang menandakan identitas masing-masing.
Mereka pun membawa berbagai atribut, seperti bendera serta banner yang bertuliskan tuntutan seputar ERP Jakarta. Selain itu, mereka juga meneriakkan agar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menemui massa.
"Keluar Syafrin! Kami ingin ditemui, kami tidak ingin berkomunikasi di jalan," teriak mereka.
Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta merencanakan penerapan jalan berbayar di Ibu Kota. Regulasi ERP berupa Rancangan Perda Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik masih dalam proses penggodokan bersama DPRD DKI.
Pemprov DKI menggunakan draf ERP yang disusun di era mantan Gubernur DKI Anies Baswedan. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan implementasi ERP membutuhkan waktu yang panjang dan aturannya pun masih dalam proses kajian.
Dia membuka layanan pengaduan di Pendopo Balai Kota untuk menampung masukan publik tentang rencana jalan berbayar elektronik ERP ini. "Silakan bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan aspirasinya," kata Heru Budi di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.
Pilihan Editor: Heru Budi Minta Masukan Masyarakat Soal ERP Disampaikan ke Posko Pengaduan di Balai Kota
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.