Menanggapi pernyataan Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Hasan Basri Umar soal penimbunan dan mafia beras, Pamrihadi mengaku tidak menemukan adanya mafia selama menjadi Dirut di PT Food Station.
“Soal penimbunan beras dan adanya mafia, Food Station bisnisnya adalah gudang. Tempat timbun beras memang tapi penimbunan beras yang memang cadangan untuk masyarakat DKI Jakarta yang kita umumkan di website. Jadi, siapapun bisa akses,” kata dia.
Dalam rapat kerja Komisi B dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, Hasan Basri menyinggung masalah pangan soal adanya isu mafia beras yang potensial mengganggu rantai distirbusi beras. “Telah terjadi gejolak harga beras yang membuat masyarakat resah,” kata dia.
Senada dengan Hasan, Anggota Komisi B lainnya, Achmad Yani menilai bahwa Food Station harus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan mengontrol harga beras di pasaran.
“Berharap agar harga beras itu tidak naik. Jadi benar-benar dikendalikan. Jangan sampai ada penimbunan. Jangan sampai harga dikendalikan oleh mafia seperti yang disinggung Dirut Bulog kemarin,” katanya.
MUTIA YUANTISYA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini