TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes ) DKI Jakarta Widyastuti menyatakan pihaknya masih memantau kondisi satu pasien suspek gagal ginjal akut. Kementerian Kesehatan mendeteksi dua kasus baru pada anak dengan kondisi satu pasien dilaporkan meninggal dan satu lain masih suspek.
“Kami pantau (kondisinya),” kata Widyastuti saat ditemui di SMP Negeri 51 Jakarta, Pondok Bambu, Jakarta Timur, 10 Februari 2023.
Soal arahan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono, Kepala Dinkes itu menyatakan pihaknya tengah melakukan investigasi terhadap penyebab dua kasus gagal ginjal yang baru ditemukan.
“Karena pasien dirawat di rumah sakit vertikal, kami bersama-sama dengan tim rumah sakit vertikal, dari Kementerian Kesehatan, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dan pihak terkait untuk melakukan investigasi,” ujarnya.
Dia mengatakan upaya pencegahan dari Dinkes berupa imbauan kepada para orang tua, yaitu meminum air dalam jumlah yang cukup, memadai, kompres air hangat, minum obat sesuai anjuran BPOM jika anaknya demam.
“Kami menganjurkan, mengimbau, sudah kami bikin rilisnya. Apabila belum sehat, silakan hubungi puskesmas,” kata dia.
Baca juga: 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Emak-emak Depok Resah dan Anggap BPOM Kecolongan
Dua pasien gagal ginjal minum obat berbentuk sirup
Sebelumnya, Kemenkes mengungkap obat sirup penurun panas yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di DKI Jakarta.
Juru Bicara Kemenkes M. Syahril menjelaskan kedua korban tersebut diketahui sempat mengonsumsi obat sirup. Dari dua kasus tersebut, satu kasus sudah terkonfirmasi, sedangkan satu kasus lainnya masih dalam tahap suspek.
"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," kata M. Syahril dalam keterangannya, Senin, 6 Februari 2023.
M. Syahril mengungkapkan, satu kasus yang terkonfirmasi GGAPA tersebut dialami anak berusia 1 tahun. Menurutnya, anak tersebut awalnya mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun panas merk Praxion yang dibeli dari apotek.
Pada 28 Januari 2023, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (anuria). Selanjutnya pasien dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo Jakarta sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa pada 31 Januari 2023. Namun, karena pasien mengalami gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi pihak keluarga menolak.
Pilihan editor: Mengenal Kembali Gagal Ginjal Akut yang Menyerang Anak-anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.