TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok Ikravany Hilman meminta Pemerintah Kota Depok tak hanya bisa memberikan larangan merayakan Valentine Day. Saban tahun, perayaan hari kasih sayang ini jatuh pada 14 Februari. "Memang ada sekolah yang merayakan, SMA ini merayakan Valentine, kan tidak ada," kata Ikra, sapaannya, Jumat, 10 Februari 2023.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI Perjuangan DPRD Kota Depok ini menuturkan bahwa yang merayakan Valentine adalah warga atau secara personal. "Sebagian merayakan (Valentine) karena agamanya, sebagian lagi karena tradisi. Tidak ada haknya untuk melarang itu sebetulnya," tutur Ikra.
Ia menegaskan, jika ada sebagian warga secara keyakinan atau agama tidak setuju pada perayaan itu, maka berlaku untuk mereka.
"Bagi yang lain kan tidak bisa. Sama seperti di Islam ada tradisi pawai obor sebelum Ramadan, itu tradisi keagamaan walau pun bukan syariat agama. Tapi bagian dari tradisi keagamaan menjelang puasa. Lalu, bagaimana jika itu dilarang, kan tidak bisa," ujar Ikra.
Ikra menilai yang perlu disoroti adalah tindakan negatifnya, bukan melarang perayaannya yang sudah menjadi tradisi. "Namanya anak muda mana bisa dikekang atau dilarang, mestinya diarahkan. Kalau menurut saya ya, cinta itu bukan sekedar cinta laki-laki dengan perempuan, tapi bisa ke orang tua atau anak, cinta kepada kemanusiaan," katanya.
Baca juga: Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine
Tidak melarang Pemkot Depok melarang perayaan Valentine
Ikra menegaskan tidak melarang Pemkot Depok untuk melarang perayaan Valentine, tapi jangan sampai berhenti di situ saja.
"Harusnya ada langkah-langkah solutif untuk mengarahkan anak-anak muda itu. Kalau pemerintah kota mau lebih capek, kecuali cuma sibuk melarang. Kalau ada yang melakukan terus mau diapakan sama Pemkot, melanggar Perda atau didenda," kata Ikra.
Ikra menilai, yang harus dilakukan Pemkot Depok adalah ke sekolah-sekolah untuk mengajarkan apa itu cinta dan sebagainya.
"Bukan hanya cinta laki-laki kepada perempuan, apalagi pada yang belum saatnya, seperti anak-anak SMP, ajarkan cinta kepada tanah air, cinta kepada nilai-nilai kemanusiaan dan seterusnya. Sebenarnya ini yang mesti perlu dipikirkan," ucap Ikra.
Pilihan Editor: Dinas Pendidikan Depok Larang Siswa Ikut Perayaan Valentine Day, Warga: Urusin yang Lain Dulu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.