TEMPO.CO, Jakarta - Pemberitaan terkini kanal Metro Tempo.co mencakup informasi tentang vonis mati terhadap Ferdy Sambo dan proyek Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter.
Ibunda Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak, tak kuasa menahan tangis pasca mendengarkan vonis majelis hakim terhadap Sambo. Dia melontarkan rasa syukurnya dan menganggap vonis hukuman mati itu sebagai mukjizat Tuhan.
Informasi teranyar lainnya soal pembangunan ITF Sunter yang tengah terhenti akibat perlu ada evaluasi terhadap pemilihan mitra atau investor.
Masih soal ITF Sunter, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sampai turun tangan agar proyek ini berjalan. Apa alasannya? Informasi selengkapnya kami rangkum di bawah ini.
1. Tangis ibu Brigadir Yosua
Tangis ibunda Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak, tak terbendung, begitu mendengar vonis hakim yang menghukum Sambo dengan pidana mati.
Sambil memeluk foto sang anak, Rosti mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang telah menjatuhkan hukuman maksimal kepada Sambo.
"Anak saya dibunuh secara sadis. Tuhan Yesus sudah memberikan mukjizatnya, berupa keadilan untuk Yosua anak saya," kata Rosti usai persidangan, Senin, 13 Februari 2023.
Dia juga menilai bahwa putusan hakim sudah memenuhi unsur keadilan bagi Brigadir Yosua. "Ini mukjizat Tuhan Yesus," ujar dia.
Dalam sidang putusan yang digelar hari ini, majelis hakim PN Jakarta Selatan menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Baca selengkapnya di sini.
2. Pembangunan ITF Sunter terhenti
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan proyek pembangunan ITF Sunter terpaksa kembali ditunda. Alasannya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) harus mengevaluasi pemilihan mitra atau investor.
"Lagi berhenti dulu, kata Jakpro lagi ada evaluasi pada saat pemilihan mitranya kemarin," kata Asep saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 13 Februari 2023.
Asep mengatakan proyek pengolahan sampah ITF Sunter terpaksa berhenti meskipun Presiden Jokowi sudah turun tangan. "Presiden sudah mengimbau. Jadi, memang diharapkan prosesnya bisa cepat," ujarnya.
Kendati ada masalah mitra investor Jakpro, Pemprov DKI berharap pengerjaan konstruksi fasilitas pengolahan sampah menjadi listrik itu bisa benar-benar dieksekusi akhir tahun ini. Mengingat, Jakpro menargetkan pengerjaan ITF ini sebelum November 2023.
Baca selengkapnya di sini.
3. Alasan Presiden Jokowi turun tangan
Asep Kuswanto mengungkap alasan Presiden Jokowi turun tangan dalam proyek pembangunan ITF Sunter.
"Beliau menyampaikan pemerintah pusat membentuk satu badan lagi namanya Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). BPDLH itu mengelola dana-dana, baik dari berbagai macam perusahaan," kata dia saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta hari ini.
Presiden menyampaikan, pada tahun pertama ini, dana yang ada di BPDLH dipergunakan untuk masalah penanganan sampah dan mangrove. Sebab, sampah merupakan masalah seluruh kota/kabupaten/provinsi di Indonesia.
"Jadi beliau menyampaikan pada saat masih wali kota, kemudian menjabat sebagai gubernur, masalah sampah nggak selesai, termasuk beliau sampaikan di Sunter. Pembangunan ITF nggak jadi-jadi sejak zaman beliau gubernur sampai saat ini," kata dia.
Dana tersebut akan dipergunakan untuk seluruh Indonesia. "Semua pemerintah kota, provinsi silakan," ucap dia.
Kendati demikian, ITF Sunter adalah proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Pemda, bukan nasional," ujar Asep.
Baca selengkapnya di sini.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.