TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Sony Rizal Taihitu berkukuh pembunuhan sopir taksi online oleh anggota Densus 88 adalah pembunuhan berencana. Jundri R. Berutu sebagai pengacara keluarga korban beralasan karena pelaku sempat keliling Jakarta mencari calon korbannya.
"Wara-wiri keliling Jakarta mencari korban sasaran sejak hari Jumat, 20 Januari 2023, kemudian pelaku sengaja memesan secara offline agar tidak terpantau aplikator," ujar Jundri dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam, 18 Februari 2023.
Menurut Jundri, Bripda HS alias Haris Sitanggang yang merupakan anggota Densus 88 sempat membeli pisau terlebih dahulu. Bripda HS dinilai memilih lokasi pembunuhan yang sudah ia ketahui seluk-beluknya dan memilih waktu kejadian pukul 03.00-04.00 WIB.
Polda Metro Jaya hanya menerapkan Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP tentang pembunuhan biasa. Sedangkan keluarga Sony Rizal Taihitu ingin Bripda Haris Sitanggang dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan yang disertai perbuatan pidana.
"Perbuatan pelaku merupakan pembunuhan terencana dan sudah direncanakan, bukan perbuatan pembunuhan biasa yang dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan atau pemabuk," tutur Jundri.
Menurut Jundri, pihaknya sudah menyampaikan keberatan ini kepada polisi, tapi diabaikan.
Selain itu, keluarga Sony Rizal meminta Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi ulang pembunuhan laki-laki berusia 59 tahun itu. Keluarga kecewa lantaran rekonstruksi sebelumnya dilakukan di Polda Metro Jaya, bukan di TKP sebenarnya di Jalan Nusantara Perumahan Bukit Cengkeh 1 Depok.
Pembunuhan sopir taksi online oleh anggota Densus 88, Bripda Haris Sitanggang, terjadi pada 23 Januari 2023. Bripda HS berupaya merebut mobil Toyota Avanza yang dikendarai korban karena terlilit utang.
Pelaku keluar dan kabur usai membunuh dan mengunci korban dari dalam. Namun, barang bawaan dan kartu anggota Polri miliknya tertinggal di dalam mobil.
Pilihan Editor: Polda Metro Detailkan Cerita Pembunuhan Sopir Taksi Online oleh Anggota Densus 88 di Depok