TEMPO.CO, Tangerang - Polsek Ciputat Timur memburu pelaku penyiraman air keras terhadap Ismail seorang warga Ciputat yang menjadi korban pada Ahad dinihari, 19 Februari 2023. Kapolsek Ciputat Timur Komisaris Agung Nugroho mengatakan korban terkena imbas dari tawuran dua kelompok.
"Kejadianya tuh pada saat mau salat subuh, menurut keterangan dari korban ini ada perkelahian dari 2 kelompok, informasinya seperti itu," kata Agung, Selasa, 21 Februari 2023.
Diduga air keras yang mengenai korban sejatinya dipersiapkan untuk menyerang lawan mereka. Namun nahas korban saat itu melintas.
"Mungkin dari salah satu lawan itu membawa air keras, mau menyiram ke lawan tapi malah kena korban ini pada saat sedang melintas," ujarnya.
Setelah mendapat laporan, Polsek Ciputat Timur melalukan pengejaran terhadap dua kelompok tawuran itu. Sampai saat ini anggotanya masih memburu para terduga pelaku penyiraman air keras itu.
"Saksi yang kita temui itu tidak mengenal orang yang terlibat perkelahiam dua kelompok ini. Kami juga masih menelusuri sampai saat ini, kemarin pun saya mengumpulkan para RW/RT, dan lurah," kata Agung.
Kapolsek menambahkan dari hasil rekaman kamera pengintai CCTV di sekitar lokasi tidak menunjukkan dengan jelas keributan tersebut. Sampai saat ini petugas masih terkendala minimnya rekaman CCTV.
"Untuk mendapatkan gambar sih saya melihat masih sepintas tuh, hanya mana pelaku, karena CCTV itu hanya mengarah ke jalan aja. Ada motor yang jalan dari lawan arah seperti orang biasa jadi tidak terlihat orang itu sedang melakukan penyiraman, kita belum dapat," ujarnya.
Agung mengatakan kepolisian membutuh informasi dari warga sekitar tentang tawuran itu. Termasuk kemungkinan ada anak kampungnya sendiri terlibat tawuran. "Informasi dari warganya tidak tau."
Peristiwa penyiraman air keras itu dialami Ismail saat hendak melakukan salat subuh berjamaah di masjid. Pada saat berjalan ke masjid, Ismail diduga tersiram air keras saat dua kelompok terlibat bentrok di Jalan Suka Damai, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.
Seorang warga sekitar, Sumiati mengatakan, dua kelompok yang terlibat tawuran tersebut diduga bukan warga di wilayah itu. "Enggak ada yang kenal. Kejadiannya juga Minggu pagi sebelum subuh," ungkap dia saat dijumpai TEMPO, Selasa 21 Februari 2023.
Sumiati mengatakan penyerangan ini baru pertama terjadi di daerahnya."Jadi korban itu memang rutin salat di masjid, nah kebetulan waktu itu ada dua kelompok ini yang bentrok dan dia kena kesiram air keras," katanya.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Hendak Salat Subuh ke Masjid, Warga Ciputat Jadi Korban Penyiraman Air Keras