TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah memobilisasi 267 Tim Reaksi Cepat (TRC) dan berkolaborasi dengan tim gabungan dari beberapa instansi lainnya untuk menangani banjir Jakarta yang terus menyebar.
M Insyaf, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, mengumumkan pada hari Senin di Jakarta bahwa BPBD DKI telah bermitra dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), dan instansi lainnya untuk melakukan penyedotan genangan air dan banjir.
Banjir Jakarta Terus Meluas
Banjir Jakarta meluas dari 82 rukun tetangga (RT) menjadi 104 RT siang ini per pukul 13.00 WIB. Insaf menyebut, jalan yang terendam banjir juga bertambah dari dua menjadi lima lokasi.
"BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 Februari 2023.
Insaf memaparkan banjir paling banyak terjadi di Jakarta Timur (57 RT), lalu disusul Jakarta Barat (28 RT) dan Jakarta Selatan (19 RT). Ketinggian air masih di antara 20-180 sentimeter. Menurut dia, penyebab banjir adalah curah hujan tinggi hingga meluapnya sejumlah kali.
Banjir Jakarta tersebut mengakibatkan sejumlah warga mulai mengungsi. Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) dengan 93 jiwa warga Kelurahan Kedaung Kali Angke tinggal sementara di Masjid Jami Al Fudhola.
Lalu 57 KK dengan 80 jiwa pengungsi dari kelurahan yang sama memilih Mushola At Taubah. Tak hanya itu, 31 KK dengan 72 jiwa warga Kelurahan Kedoya Utara mengungsi di Masjid Al Hidayah.