Cerita Anita Cepu Soal Operasi Penyelundupan Sabu dari Myanmar
Linda Pujiastuti alias Anita alias Anita Cepu mengungkapkan dirinya pernah ikut operasi pengungkapan penyelundupan dua ton sabu dari Myanmar pada 2019. Dia bersama Teddy berangkat setelah informasi pengiriman narkoba itu didapatkan.
"Saya itu chat kepada terdakwa, saya bilang 'Pak Teddy, saya ada info besar'. Mau ada narkoba jenis sabu masuk Indonesia dua ton," kata Anita kepada majelis hakim.
Kala itu dia berkunjung ke kantor Teddy untuk membahas informasi tersebut. Lalu Teddy mengajukan surat izin kepada Kapolri saat itu Jenderal Muhammad Tito Karnavian.
"Dari situ kami intens hubungan dekat, akhirnya kami berangkat ke Batam, kami pinjam kapal Polair Baladewa. Waktu itu kaptennya Kapten Dani," ujar Anita.
Dia bersama rombongan polisi mengarungi Laut Cina Selatan sekira dua bulan setengah. Tetapi mereka naik turun dari kapal dan tidak intens di tengah laut.
Namun selama pertengahan operasi belum ada hasil dan Midi Siswoko disebut pulang lebih dulu karena ada tugas lain. Setiap sore, kata Anita, mereka selalu membahas soal operasi tersebut di ruang televisi.
Ada satu momen yang Anita klaim hanya ada dia dengan Teddy di ruang tersebut. Kemudian jenderal bintang dua itu diduga meminta menyisihkan sabu jika penangkapan berhasil.
"Nanti kalau rezeki kita menangkap ini kita sisihkan ya 100 kilo. Saya cuma bisa bilang 'Iya Pak Teddy'. Saya tanya lagi, 'Nanti kalau ditanya orang kapal bagaimana?' Bilang aja bahwa cepu yang di kapal itu minta 100 kilo," tutur Anita saat menirukan percakapan kala itu.
Setelah percakapan itu, Anita terpikirkan risiko besar dari penyisihan tersebut. Apabila diminta menjual, dia terpikirkan ancaman oleh mafia narkoba dari Myanmar.
Anita berkomunikasi langsung dengan penyelundup narkoba di kapal tersebut menggunakan handphone-nya. Akhirnya operasi itu pun dibatalkan setelah para pelaku putar balik.
"Kalau sampai terjadi itu rezeki sampai kami sisihkan 100 kilo itu. Kami menjualnya, mafia yang di Myanmar itu tahu barang dia dan saya yang menjualnya, habislah kami tujuh turunan," kata Anita
Dia mengaku lebih baik dimarahi Teddy Minahasa daripada diincar oleh mafia narkoba. Walau begitu, Anita juga mengaku meminta maaf kepada Teddy dan dianggap sudah dimaafkan.
Pilihan Editor: Sebut Dipermalukan Anita Cepu, Teddy Minahasa: Jenderal Bisa Tertipu Mentah-mentah Seperti Ini