TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Yusmada Faizal mengajak warga untuk membuat sumur resapan di permukiman masing-masing untuk mengurangi genangan sekaligus memulihkan cadangan air tanah.
“Sumur resapan itu harus digalakkan terutama di masyarakat, di rumah-rumah,” kata Kepala Dinas SDA DKI Yusmada Faizal seperti dikutip dari Antara, Kamis, 2 Februari 2023.
Ia menjelaksan dengan adanya sumur resapan di setiap rumah, aliran air hujan masuk ke dalam sumur resapan dan tersimpan di dalam tanah.
Selama ini, sumur resapan di Jakarta, kata dia, memiliki kedalaman bervariasi dari satu hingga tiga meter. Ada juga kedalaman sumur resapan dengan pipa hingga 20 meter atau hingga lapisan pasir.
Sementara itu, terkait kritik sumur resapan banyak yang rusak, menurut Yusmada, mayoritas hanya kerusakan kecil yang sudah diperbaiki. “Namanya juga di jalan kan, ada yang grepes-grepes itu kita perbaiki,” katanya.
Program sumur resapan merupakan salah satu kebijakan yang dilanjutkan Pemprov DKI pada 2023 meski pada 2022, usulan anggaran sumur resapan sebesar Rp330 miliar dicoret DPRD DKI sehingga tak ada kegiatan pembangunan sumur resapan.
DPRD DKI mengungkapkan sumur resapan dinilai tidak efektif mengendalikan banjir di Jakarta.
Selain itu, keberadaan sumur resapan juga kerap membuat lalu lintas terganggu di antaranya karena beberapa kendaraan terperosok ke sumur resapan dan menyebabkan kecelakaan di antaranya truk yang nyaris terbalik karena sumur ambles di Jalan Batu Ceper Raya pada Sabtu, 31 Desember 2022.
Pada tahun ini, anggaran sumur resapan hanya disetujui Rp1 miliar, setelah sebelumnya Dinas SDA DKI mengusulkan Rp19 miliar.
Sebelumnya pada 2021, anggaran sumur resapan Pemprov DKI mencapai sekitar Rp 400 miliar. Selama 2021, jumlah sumur resapan yang sudah dibangun mencapai sekitar 19 ribu titik dari target 26 ribu titik.
Pilihan Editor: DKI Lanjutkan Sumur Resapan pada 2023, tapi Tidak Masif karena Banyak Kendala