Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bioporisasi di Bogor Terancam Gagal

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bogor: Gerakan membuat ribuan biopori di Kota Bogor terancam gagal, karena saat ini biopori yang pernah dibuat hampir seluruhnya tidak berfungsi dengan baik. Pemerintah kota Bogor pernah membuat 22.407 lubang resapan biopori di 21 kelurahan.

Kondisi ini disesali oleh Kamir R. Brata, pencetus lubang resapan biopori. Menurutnya walaupun dibuat jutaan biopori tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak digunakan sebagaimana mestinya. “Selain untuk resapan air, bisa juga untuk memasukan sampah organik ke lubang tersebut,” ujar Kamir Brata, Minggu (12/4).

Kamir menjelaskan selain di Kota Bogor masihh banyak daerah lain yang sudah membuat ribuan lubang resapan biopori yang tidak digunakan sesuai fungsinya. Sehingga lubang tersebut banyak yang tertutup tanah kembali. Padahal jika digunakan sesuai fungsinya, akan menghasilkan biopori tanah yang maksimal. “Saya sedih dengarnya kalau lubang biopori hanya jadi bagian seremoni kegiatan,” ujarnya.

Lubang resapan biopori yang memiliki kedalaman 80-100 sentimeter dan berdiameter 10 sentimeter. Didalam lubang tersebut bisa dimasuki sampah organik sebagai bahan makanan cacing dan mahluk lain di dalamnya. Adanya cacing di lubang biopori, akan membuat lubang-lubang kecil, sehingga akan menjadi resapan air. Teknologi sederhana tersebut untuk membantu konservasi lahan, yang dapat mencegah longsor dan banjir.

Pantauan Tempo di Lapangan Sempur Kota Bogor yang pernah di buat ratusan lubang biopori saat ini sudah tidak terlihat lagi, di beberapa kantor kelurahan juga tidak terlihat lagi. Rupanya upaya pembuatan lubang biopori ini hanya sebatas seremoni, pasca pembuatan lubang tidak dipergunakan dengan baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


DEFFAN PURNAMA

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kaleidoskop 2023 Bencana Hidrometeorologi: Banjir Bandang Semarang hingga Cegah Genangan dengan Lubang Biopori

28 Desember 2023

Mobil terseret banjir bandang di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang pada 7 November 2022. TEMPO/Jamal Abdul Nasser
Kaleidoskop 2023 Bencana Hidrometeorologi: Banjir Bandang Semarang hingga Cegah Genangan dengan Lubang Biopori

Bencana hidrometeorologi yang kerap melanda Indonesia adalah banjir dan tanah longsor.


Tangani Darurat Sampah Kota Wisata Yogya Libatkan Pihak Swasta dan Teknologi Khusus

18 Oktober 2023

Tumpukan sampah di Kotabaru Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Tangani Darurat Sampah Kota Wisata Yogya Libatkan Pihak Swasta dan Teknologi Khusus

Persoalan darurat sampah yang turut menodai predikat Kota Wisata di Kota Yogyakarta diputuskan melibatkan pihak swasta untuk penanganannya.


Cegah Banjir Besar Terulang, Semarang Akan Tebar Sumur Resapan

14 Januari 2023

Kondisi Jalan Kaligawe yang menjadi titik terparah banjir di Kota Semarang pada Ahad, 1 Januari 2023. Tempo/Jamal A Nashr
Cegah Banjir Besar Terulang, Semarang Akan Tebar Sumur Resapan

"Kalau Simpang Lima ke atas semua rumah tangga membangun sumur resapan, maka air di hulu bisa ditahan sehingga tidak terakumulasi menjadi banjir,.


Cegah Genangan Air dan Banjir, Begini Cara Membuat Lubang Biopori

4 Januari 2023

Lubang Biopori.TEMPO/Tri Handiyatno
Cegah Genangan Air dan Banjir, Begini Cara Membuat Lubang Biopori

Biopori adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi genangan air dan banjir. Berikut cara membuat lubang biopori.


Gerakan 10 Ribu Biopori Diluncurkan di Kota Palembang Hari Ini

1 Desember 2021

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat meluncurkan Gerakan 10 ribu Biopori di Kota Palembang, Rabu 1 Desember 2021. FOTO/Humas Pemprov Sumsel.
Gerakan 10 Ribu Biopori Diluncurkan di Kota Palembang Hari Ini

Gerakan membuat 10 ribu lubang biopori sebagai langkah mencegah dan mengurangi banjir dimulai di Kota Palembang, Sumatera Selatan.


4 Manfaat Biopori, Cegah Banjir dan Lebih Banyak Guna Ketimbang Sumur Resapan

30 November 2021

Lubang Biopori.TEMPO/Tri Handiyatno
4 Manfaat Biopori, Cegah Banjir dan Lebih Banyak Guna Ketimbang Sumur Resapan

Selain ada sumur resapan sebagai penampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah, ada pula yang disebut dengan lubang Biopori.


Melihat Lagi Solusi Banjir Anies Baswedan Saat Kampanye: Masukkan Air ke Tanah

14 November 2021

Pekerja menyelesaikan pengerjaan sumur resapan di Jalan Mataram Raya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Melihat Lagi Solusi Banjir Anies Baswedan Saat Kampanye: Masukkan Air ke Tanah

Sejak awal kampanye, Anies Baswedan mengatakan air harus diresapkan bukan langsung dibuang ke laut. Hal ini untuk mengatasi banjir Jakarta.


4 Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Risiko Banjir

11 November 2021

Program Gerakan 400 Lobang Resapan (Biopori) dan Bank Sampah, di wilayah Cakung, Jakarta Timur (27/12)
4 Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Risiko Banjir

Lubang biopori berfungsi sebagai sumur resapan dan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi genangan air, bahkan banjir dan kapasitas air tanah meningkat.


Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Sampah dan Mencegah Banjir

16 September 2021

Program Gerakan 400 Lobang Resapan (Biopori) dan Bank Sampah, di wilayah Cakung, Jakarta Timur (27/12)
Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Sampah dan Mencegah Banjir

Pembuatan lubang biopori bisa membantu penyerapan air ke dalam tanah sehingga mencegah banjir


Satu RT di Malang Wajib Punya 100 Lubang Biopori  

19 November 2014

Lubang Biopori.TEMPO/Tri Handiyatno
Satu RT di Malang Wajib Punya 100 Lubang Biopori  

Seluruh lembaga pendidikan, pondok pesantren, badan usaha, serta kantor kepolisian dan militer di Malang, diharapkan membuat lubang biopori.