TEMPO.CO, Depok - Pakar transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menilai wacana parkir on street yang mau diberlakukan Pemkot Depok, Jawa Barat akan membuat masalah lalu lintas
Menurut dia, saat ini tiap daerah sudah menghindari parkir di tepi jalan atau parkir on street karena membuat rumit dari sisi manajemen transportasi juga mengganggu arus lalu lintas. "Jadi lebih macet karena kapasitas jalan jadi berkurang," kata Djoko, Selasa, 7 Maret 2023.
Dosen Prodi Teknik Sipil di Unika Soegijapranata ini menuturkan dari sisi pemungutan retribusi dan pengawasannya juga sulit.
Djoko pun menyarankan agar Pemkot Depok membuat parkir off street yang lebih mudah pengawasan dan pemungutan retribusinya. "Ini juga tidak mengganggu arus lalu lintas, baik bentuknya gedung atau halaman. Kalau parkir on the street dibuat di Margonda, membuat masalah namanya," ujar Djoko.
Saat ini, kata dia, parkir on street sudah tidak dipakai lagi di negara-negara maju. Bahkan, banyak daerah juga tidak mau membuat parkir di tepi jalan. "Susah, itu membuat masalah, lebih baik membuat gedung parkir. Di mana-mana orang menghindari parkir tepi jalan, malah Depok mau buat, aneh,” ucap dia.
Djoko menjelaskan jika parkir di tepi jalan hanya untuk angkutan umum atau bus, itu pun di halte dan hanya singgah untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
Jika kebijakan parkir on street dilakukan karena untuk mencegah pengendara parkir di trotoar Margonda, dirinya menyarankan Pemkot Depok lebih ketat melakukan pengawasan di sana.
"Kan ada Satpol PP, sudah jangan berhenti diawasi, harus terus menerus, tugas Satpol PP kan itu salah satunya, menjaga ketertiban, ada personel Dishub yang bisa menindak, cabut pentilnya, kena denda atau apa, yang penting konsisten," ucap Djoko.
Pilihan Editor: Suasana Warung Bakmi di Kwitang yang Viral karena Warga dan Pelanggan Ribut Masalah Parkir