TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menggelar Resepsi Puncak Harlah di Aula Al-Fattah, Masjid Istiqlal pada Sabtu, 11 Maret 2023. Hal ini bersamaan dengan peringatan hari lahir IPPNU ke-68. Acara ini dihadiri oleh para perwakilan pelajar putri yang berasal dari MA se-Jabodetabek.
“Yang jadi pengurus IPPNU itu biasanya mahasiswa atau pasca mahasiswa sehingga ketika kita diminta membuat program yang berkaitan dengan pelajar, kadang kita tidak bisa menyentuh sampai akarnya, apa yang terjadi di masyarakat,” tutur Safira Machrusah, Ketua Majelis Alumni IPPNU di Aula Al-Fattah, Sabtu, 11 Maret 2023.
Meskipun demikian, Safira mengapresiasi IPPNU yang masih dapat beroperasi secara maksimal hingga saat ini.
“Saya mau mengkritisi judul dulu, ‘Khidmat Abad Kedua NU: Pelajar Putri Progresif Tanpa Batas’. Ketika ada yang namanya tanpa batas, menurut saya malah bebahaya kalau tidak ada pembatasan,” ucap Safira.
Ia mengatakan bahwa dunia digital saat ini sangatlah liar, sehingga harus dibatasi. Hal ini tentunya perlu kesadaran dari para pelajar putri itu sendiri agar dapat membatasi diri agar tidak terlalu mudah mengikuti dan terpengaruh arus perkembangan digital yang ada.
“Kalau tidak terbatas, manusia bisa melakukan eksplorasi tidak terbatas pula, nanti pada gilirannya itu akan mentok dengan kaidah-kaidah yang ada. Kalau sudah ada benturan nanti apa yang harus dilakukan?” kata Safira.
Ia berharap bahwa nantinya ‘tidak terbatas’ yang mengacu pada dunia digital itu bisa dibuat batasan dengan tetap mengarah kepada dukungan terhadap Islam.
“Intinya tugas kalian itu sebagai pelajar tekan betul itu fondasi,” ucap Safira. Fondasi yang ia maksud adalah kekuatan diri dalam menghadapi dunia yang sudah tidak terbatas sebagaimana kini anak-anak muda kerap kali menjadi bahan percobaan dan target operasi para predator.
Aktivis perempuan NU itu berpesan agar para pelajar putri terus berhati-hati dalam menggunakan alat komunikasi digital, seperti gatget. “Tidak ada yang bisa menjaga kecuali kalian sendiri,” tuturnya.
Pilihan Editor: Ma'ruf Amin Minta Pelajar NU Jaga Toleransi